
Ada Apa Nih? Pentagon Panggil Semua Tentara AS Pulang Kampung

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Christopher Charles Miller memanggil semua tentara untuk pulang kampung. Ia bahkan mengatakan negeri itu sudah lelah berperang.
Hal ini terkuak dalam pesan pertamanya kepada pasukan militer AS akhir pekan lalu. Miller mengatakan sudah waktunya untuk mengakhiri konflik Amerika di Timur Tengah.
"Memang, pertarungan ini sudah lama, pengorbanan kami sangat besar, dan banyak yang lelah dengan perang, saya salah satunya, tetapi ini adalah fase kritis di mana kami mengalihkan upaya kami dari kepemimpinan ke peran pendukung," tulis Miller dalam pesan kepada karyawan Departemen Pertahanan dikutip Senin (16/11/2020).
Lebih lanjut, Miller menulis jika AS bukan berisi orang yang berperang terus menerus.
"Itu adalah antitesis dari segala sesuatu yang kami perjuangkan yang diperjuangkan nenek moyang kami. Semua perang harus diakhiri," tambahnya, menulis bahwa AS sedang berada diambang mengalahkan Al Qaeda dan rekan-rekannya.
"Kami menghadapi tantangan; kami memberikan semuanya. Sekarang, waktunya pulang."
Miller baru menggantikan Mark Esper sejak pekan kemarin. Presiden Donald Trump sebelumnya memberhentikan Esper karena berbeda pandangan dengannya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Departemen Pertahanan, perang di Afghanistan, Irak dan Suriah telah merugikan pembayar pajak AS lebih dari US$ 1,57 triliun sejak 11 September 2001.
Perang di Afghanistan, yang telah berlanjut menjadi konflik terpanjang di Amerika, dimulai 19 tahun lalu dan telah merugikan pembayar pajak AS sebesar US$ 193 miliar.
Trump yang berkampanye pada 2016 untuk menghentikan perang di Timur Tengah, berkicau di Twitter pada Oktober lalu untuk mengumumkan bahwa pasukan Amerika yang saat ini bertugas di Afghanistan akan pulang sebelum Natal.
Pada saat itu, tidak jelas apakah Trump memberikan perintah melalui tweet atau mengulangi janji kampanye yang telah lama dipegang untuk menarik pemilih menjelang pemilihan presiden AS.
Awal tahun 2020, AS menjadi perantara kesepakatan damai dengan Taliban yang akan mengantarkan gencatan senjata permanen dan mengurangi jejak kaki militer AS dari sekitar 13.000 menjadi 8.600 pada pertengahan Juli.
Sementara pada Mei 2021, semua pasukan asing akan meninggalkan negara yang dilanda perang itu. Trump sebelumnya memang telah mengarahkan Pentagon untuk mengurangi kekuatan tempur AS di zona konflik.
Pada tahun 2018, Trump men-tweet bahwa AS akan menarik pasukan keluar dari Suriah, sebuah langkah yang mengejutkan yang berujung pada pengunduran diri Menteri Pertahanan James Mattis. Trump kemudian membatalkan keputusannya untuk mundur dari Suriah.
Pada Mei, Trump mengeluh di Twitter bahwa peran Amerika di Afghanistan telah direduksi menjadi "pasukan polisi" dan bukan "kekuatan tempur". Ketika ditanya mengenai tweet tersebut, Trump mengatakan bahwa AS dapat kembali ke Afghanistan jika diperlukan.
(sef/sef) Next Article Terungkap, Pembicaraan Pentagon AS Dengan Prabowo Subianto!
