Barang Andalan Ekspor RI di Juli: Dari Emas Sampai Plastik

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 August 2020 17:54
Jelang Rilis BPS Neraca Dagang RIyang Diramal Tekor US$ 152 Juta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Jelang Rilis BPS Neraca Dagang RIyang Diramal Tekor US$ 152 Juta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif nilai ekspor Indonesia sepanjang periode Januari-Juli 2020 mencapai US$ 90,12 miliar atau menurun 6,21% dibanding periode yang sama tahun 2019.

Kendati demikian, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2020 mencapai US$ 13,73 miliar atau meningkat 14,33% jika dibandingkan dengan nilai ekspor Juni 2020. Namun menurun 9,9% jika dibandingkan dengan Juli 2019.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan terbesar ekspor nonmigas Juli 2020 terhadap Juni 2020 terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata (HS 71) yang mencapai US$ 452,7 juta atau naik 79,79%.

Kenaikan nilai ekspor dengan HS 71 tersebut, kata Suhariyanto dikarenakan adanya kenaikan harga emas yang sangat tinggi, baik secara bulanan atau secara tahunan.

Di mana kenaikan harga emas pada Juli 2020 dibandingkan dengan Juni 2020, naik 6,6%, sementara jika dibandingkan dengan Juli 2019 (yoy), naik 30,69%.

"Bahwa kenaikan harga emas sangat tinggi sekali terutama dibandingkan dengan Juli 2019," ujar Suhariyanto pada konferensi pers, Selasa (18/8/2020).

Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi pada bijih, terak, dan abu logam yakni mencapai US$ 100,5 juta atau turun 33,07% dibandingkan dengan Juni 2020.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juli 2020 turun 0,67% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 22,14%, sementara ekspor hasil pertanian naik 9,92%.

Ekspor nonmigas Juli 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,53 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,61 miliar dan Jepang US$1,05 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,82%.

Sementara ekspor ke ASEAN sebesar US$ 18,06 miliar dengan kontribusi mencapai 21,14%. Serta nilai ekspor ke Uni Eropa sebesar US$ 7,5 miliar atau dengan kontribusi 8,78%.

Berikut 10 golongan barang yang di ekspor paling banyak pada Juli 2020:

1. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 1,68 miliar
2. Besi dan Baja US$ 842,6 juta
3. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 1,02 miliar
4. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 794,7 juta
5. Kendaraan dan bagiannya US$ 460,3 juta
6. Plastik dan barang dari plastik US$ 195,2 juta
7. Bahan kimia organik US$ 191,8 juta
8. Bijih, terak, dan abu logam US$ 203,5 juta
9. Pupuk US$ 45,5 juta.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Juni 2020 Turun -6,36% Jadi US$ 10,76 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular