Negeri K-Pop Kena Resesi, Kapan Bisa Bangkit Lagi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 July 2020 11:42
Wabah Virus di Korea Selatan
Foto: Wabah Virus di Korea Selatan (AP/Yun Hyun-tae)

Tiga indikator tersebut mencerminkan bahwa ekonomi Korea Selatan mulai bergeliat lagi. Ini tidak lepas dari pelonggaran social distancing secara bertahap sehingga masyarakat bisa berkegiatan kembali meski tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

Pelonggaran social distancing bisa dilakukan karena penyebaran virus corona sempat melambat. Nah, masalahnya sekarang ada tendensi kasus corona kembali menggila.

"Di daerah perkotaan, gelombang serangan pertama adalah pada Februari-April. Kemudian kita akan melihat gelombang serangan kedua yang disebabkan oleh musim liburan yang terjadi pada Mei," tegas Jeong Eun-kyeong, Direktur Korea Centers for Disease Control and Prevention, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Akibatnya, social distancing kembali diberlakukan di sejumlah wilayah dalam skala yang lebih kecil. Misalnya di Kota Gwangju.

"Kota Gwangju efektif memberlakukan peningkatan pembatasan sosial ke level dua. Pertemuan di ruangan tertutup dibatasi di bawah 50 orang dan di ruang terbuka di bawah 100 orang," tegas Chung Sye-kyun, Perdana Menteri Korea Selatan, dikutip dari Reuters.

Kejadian seperti ini bukan hanya di Gwangju tetapi juga di kota dan negara lain. Pemerintah setempat kembali memberlakukan mini-lockdown karena kasus corona melonjak lagi.

Jika hal ini terjadi secara massal dan dalam kurun waktu cukup lama, maka permintaan dunia belum bisa pulih dengan cepat. Artinya, ekonomi Korea Selatan juga masih akan tertekan dan bukan tidak mungkin jatuh ke jurang resesi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular