Internasional

Perang Belum Berakhir, Korsel Akui Hadapi Gelombang 2 Corona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 June 2020 12:05
People suspected of being infected with the new coronavirus wait to receive tests at a coronavirus screening station in Bucheon, South Korea, Thursday, May 28, 2020. South Korea on Thursday reported its biggest jump in coronavirus cases in more than 50 days, a setback that could erase some of its hard-won gains. Health officials warned that the resurgence is getting harder to track and social distancing and other steps need to be taken. (Yun Hyun-tae/Yonhap via AP)
Foto: Wabah Virus di Korea Selatan (AP/Yun Hyun-tae)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas kesehatan di Korea Selatan untuk pertama kalinya mengatakan bahwa negara itu sedang menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona (COVID-19).

Hal itu disampaikan pada Senin (22/6/2020), di saat wabah corona yang berasal dari Wuhan, China itu telah kembali menyebar di sekitar ibukota Seoul.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), kemunculan kembali wabah COVID-19 di Seoul bermula setelah musim liburan pada bulan Mei. Sebelumnya, CDC Korea telah mengatakan gelombang pertama pandemi COVID-19 Korea Selatan telah mampu dikendalikan.

"Di wilayah metropolitan, kami percaya bahwa gelombang pertama terjadi dari bulan Maret hingga April dan juga Februari hingga Maret," kata Direktur KCDC Jeong Eun-kyeong dalam sebuah briefing rutin. "Lalu kita melihat bahwa gelombang kedua yang dipicu oleh liburan Mei telah berlangsung."

Sebelumnya saat menghadapi gelombang pertama wabah COVID-19, Korea Selatan pernah menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di luar China. Pada akhir Februari, Negeri Ginseng melaporkan total lebih dari 900 kasus baru corona dalam sehari.

Namun, akibat tingginya upaya pelacakan dan pengujian, Korea Selatan telah berhasil mengurangi angka kasus baru harian menjadi satu digit pada akhir April.

Sayangnya pada awal Mei, tak lama setelah otoritas kesehatan negara melonggarkan pedoman jarak sosial, kasus-kasus baru COVID-19 mulai kembali bermunculan. Kasus-kasus baru muncul utamanya di kalangan orang muda yang mengunjungi klub malam dan bar di Seoul selama liburan akhir pekan.

"Kami awalnya meramalkan bahwa gelombang kedua akan muncul di musim gugur atau musim dingin," kata Dr Jeong, menurut Straits Times. "Perkiraan kami ternyata salah. Selama orang memiliki kontak dekat dengan orang lain, kami percaya bahwa infeksi akan terus berlanjut."

Lebih lanjut, Jeong mengatakan bahwa orang-orang perlu tetap kewaspadaan. Namun, selama mereka menjaga jarak 2 meter, mereka dapat melepas masker dalam keadaan tertentu saat cuaca panas, katanya.

Per Selasa, Korea Selatan telah melaporkan total 12.484 kasus corona, di mana 281 orang meninggal dunia dan 10.908 orang sembuh, menurut Worldometers.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Beijing, Seoul Juga Terancam Gelombang 2 Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular