
Internasional
Benarkah Perang Dagang AS-China Untungkan Vietnam?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
18 January 2019 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika perang perdagangan AS dan China yang sedang berlangsung mengancam menurunkan ekspor dari dua ekonomi terbesar dunia, para analis telah memproyeksikan bahwa negara-negara lain mungkin akan mendapatkan permintaan China dan Amerika beralih kepada mereka.
Vietnam, dan Asia Tenggara secara keseluruhan, adalah salah satu tempat yang paling diharapkan mendapat manfaat dari perang dagang tersebut. Namun, menurut seorang investor, keuntungannya sejauh ini masih kecil.
"Terlalu awal bagi Vietnam untuk mendapat manfaat besar dari perang perdagangan," kata Bill Stoops, kepala investasi perusahaan manajemen aset Dragon Capital, kepada CNBC International, Rabu (16/1/2019).
Negara Asia Tenggara telah disebut-sebut sebagai calon pemenang dalam perang dagang AS-China karena biaya manufakturnya yang rendah. Sebuah laporan menunjukkan beberapa perusahaan telah mulai mengalihkan produksi dari China guna menghindari tarif yang diberlakukan oleh Amerika.
Vietnam kemungkinan akan mendapat manfaat dari rantai pasokan yang telah disesuaikan dalam waktu yang lama, menurut Rob Koepp, direktur jaringan Economist Corporate Network.
"Negara ini sekarang bersiap menjadi semacam China 2.0, karena berbagai alasan, dan ya, itu akan menguntungkan dan itu akan berlangsung dalam jangka panjang," katanya.
Berbagai perusahaan saat ini mungkin masih terhambat oleh kendala logistik dan pembangunan fasilitas baru di Vietnam. Namun, negara tersebut telah mulai menerima pesanan baru yang "membanjiri" industri yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan produksi, kata Stoops.
"Kami sudah mulai menerima pesanan besar, pesanan ekspor besar mengalir, entah dari mana, ke sektor makanan laut, dan industri mebel dan garmen," kata Stoops kepada Street Signs CNBC. "Saya pikir ini pertanda sesuatu akan datang saat orang-orang mulai mengalihkan bisnis dari China."
"Itu belum terjadi, tapi pasti sedang dalam proses, dan kami mulai melihat tanda-tandanya dengan semua pesanan ekspor baru ini," tambahnya.
Perusahaan-perusahaan Vietnam memiliki pertumbuhan pendapatan yang baik dan sahamnya diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan sekitar 12 kali, menurut Stoop, yang mengatakan angka itu lebih rendah daripada di negara-negara tetangga.
Tata kelola perusahaan membaik dan negara ini memiliki stabilitas politik, upah murah dan "demografi yang sempurna," katanya.
Vietnam menggeser posisi Singapura sebagai pasar terlaris di Asia Tenggara dalam penawaran umum perdana di 2018.
(prm) Next Article Perang Dagang AS-China Memanas, Vietnam Ketiban Untung Besar
Vietnam, dan Asia Tenggara secara keseluruhan, adalah salah satu tempat yang paling diharapkan mendapat manfaat dari perang dagang tersebut. Namun, menurut seorang investor, keuntungannya sejauh ini masih kecil.
"Terlalu awal bagi Vietnam untuk mendapat manfaat besar dari perang perdagangan," kata Bill Stoops, kepala investasi perusahaan manajemen aset Dragon Capital, kepada CNBC International, Rabu (16/1/2019).
Vietnam kemungkinan akan mendapat manfaat dari rantai pasokan yang telah disesuaikan dalam waktu yang lama, menurut Rob Koepp, direktur jaringan Economist Corporate Network.
![]() |
"Negara ini sekarang bersiap menjadi semacam China 2.0, karena berbagai alasan, dan ya, itu akan menguntungkan dan itu akan berlangsung dalam jangka panjang," katanya.
Berbagai perusahaan saat ini mungkin masih terhambat oleh kendala logistik dan pembangunan fasilitas baru di Vietnam. Namun, negara tersebut telah mulai menerima pesanan baru yang "membanjiri" industri yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan produksi, kata Stoops.
"Kami sudah mulai menerima pesanan besar, pesanan ekspor besar mengalir, entah dari mana, ke sektor makanan laut, dan industri mebel dan garmen," kata Stoops kepada Street Signs CNBC. "Saya pikir ini pertanda sesuatu akan datang saat orang-orang mulai mengalihkan bisnis dari China."
"Itu belum terjadi, tapi pasti sedang dalam proses, dan kami mulai melihat tanda-tandanya dengan semua pesanan ekspor baru ini," tambahnya.
Perusahaan-perusahaan Vietnam memiliki pertumbuhan pendapatan yang baik dan sahamnya diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan sekitar 12 kali, menurut Stoop, yang mengatakan angka itu lebih rendah daripada di negara-negara tetangga.
Tata kelola perusahaan membaik dan negara ini memiliki stabilitas politik, upah murah dan "demografi yang sempurna," katanya.
Vietnam menggeser posisi Singapura sebagai pasar terlaris di Asia Tenggara dalam penawaran umum perdana di 2018.
(prm) Next Article Perang Dagang AS-China Memanas, Vietnam Ketiban Untung Besar
Most Popular