
Rumor Akuisisi Viettel, Analis: Valuasi ISAT Masih Murah
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 January 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) pada perdagangan Rabu (9/1/2019) ditutup menguat paling tinggi 24,65% di level Rp 2.250 /saham setelah dihantam isu rencana akuisisi Viettel, operator seluler Vietnam.
Data Bursa Efek Indonesia mencatat saham ISAT diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp 161,6 miliar dengan volume perdagangan 78,81 juta saham.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan pelaku pasar memilih berinvestasi di saham ISAT lantaran valuasinya masih rendah jika dibandingkan perusahaan telekomunikasi lain di Indonesia.
"Bicara aksi korporasi akuisisi bicara masalah harga, kedua baru masalah size-nya. Nah kalau dari sisi harga di perusahaan telco yang paling murah memang ISAT, book value-nya saja 0,8-0,9 kali sementara kalau lihat FREN [PT Smartfren Telecom Tbk] 2,5 kali," kata Alfred kepada CNBCIndonesia, Rabu (9/1/2019).
Selain itu, ISAT juga dinilai memiliki basis pelanggan yang cukup besar di Indonesia, sekitar 50-70 juta, sehingga potensi untuk akuisisi sangat kuat.
Tak hanya itu, ISAT juga dinilai memiliki bisnis yang berkelanjutan. "Saya rasa cukup rasional ketika pasar mulai berspekulasi karena ada pertimbangan valuasi yang cukup murah, perusahaan sustain, artinya ketika masuk pemegang saham baru mereka tidak perlu banyak melakukan peruabahan yang sekadar pendanaan," kata Alfred.
Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan telekomunikasi terbesar asal Vietnam, Viettel, berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan Malaysia guna memperkuat penetrasinya di pasar regional Asia.
Presiden dan CEO Viettel Le Dang Dung, seperti dikutip Reuters, mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan informasi detail terkait nama perusahaan yang dibidik. Hanya saja rencana akuisisi itu merupakan bagian dari rencana Viettel mengembangkan bisnis.
Hanya saja Presiden Direktur Indosat, Chris Kanter, secara langsung membantah kabar tersebut kepada CNBC Indonesia. "Eggak benar, sampai saat ini nggak ada pembicaraan tentang hal ini [akuisis oleh Viettel] di pemegang saham," kata Chris, melalui pesan singkat, Senin (9/12/2019).
(tas) Next Article Viettel Akan Akuisisi Telco di Indonesia, Siapa yang Dibidik?
Data Bursa Efek Indonesia mencatat saham ISAT diperdagangkan dengan nilai mencapai Rp 161,6 miliar dengan volume perdagangan 78,81 juta saham.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan pelaku pasar memilih berinvestasi di saham ISAT lantaran valuasinya masih rendah jika dibandingkan perusahaan telekomunikasi lain di Indonesia.
"Bicara aksi korporasi akuisisi bicara masalah harga, kedua baru masalah size-nya. Nah kalau dari sisi harga di perusahaan telco yang paling murah memang ISAT, book value-nya saja 0,8-0,9 kali sementara kalau lihat FREN [PT Smartfren Telecom Tbk] 2,5 kali," kata Alfred kepada CNBCIndonesia, Rabu (9/1/2019).
Selain itu, ISAT juga dinilai memiliki basis pelanggan yang cukup besar di Indonesia, sekitar 50-70 juta, sehingga potensi untuk akuisisi sangat kuat.
Tak hanya itu, ISAT juga dinilai memiliki bisnis yang berkelanjutan. "Saya rasa cukup rasional ketika pasar mulai berspekulasi karena ada pertimbangan valuasi yang cukup murah, perusahaan sustain, artinya ketika masuk pemegang saham baru mereka tidak perlu banyak melakukan peruabahan yang sekadar pendanaan," kata Alfred.
Seperti diberitakan sebelumnya, perusahaan telekomunikasi terbesar asal Vietnam, Viettel, berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan Malaysia guna memperkuat penetrasinya di pasar regional Asia.
Presiden dan CEO Viettel Le Dang Dung, seperti dikutip Reuters, mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan informasi detail terkait nama perusahaan yang dibidik. Hanya saja rencana akuisisi itu merupakan bagian dari rencana Viettel mengembangkan bisnis.
Hanya saja Presiden Direktur Indosat, Chris Kanter, secara langsung membantah kabar tersebut kepada CNBC Indonesia. "Eggak benar, sampai saat ini nggak ada pembicaraan tentang hal ini [akuisis oleh Viettel] di pemegang saham," kata Chris, melalui pesan singkat, Senin (9/12/2019).
(tas) Next Article Viettel Akan Akuisisi Telco di Indonesia, Siapa yang Dibidik?
Most Popular