Viettel Akan Akuisisi Telco di Indonesia, Siapa yang Dibidik?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 January 2019 18:01
Perusahaan telekomunikasi terbesar asal Vietnam, Viettel, berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Foto: Ilustrasi Bitel, salah satu operator Viettel. https://viettel.com.vn
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan telekomunikasi terbesar asal Vietnam, Viettel, berencana mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia dan Malaysia guna memperkuat penetrasinya di pasar regional Asia.

Presiden dan CEO Viettel Le Dang Dung, seperti dikutip Reuters, mengatakan pihaknya belum bisa membeberkan informasi detail terkait nama perusahaan yang dibidik. Hanya saja rencana akuisisi itu merupakan bagian dari rencana Viettel mengembangkan bisnis.

Diincarnya pasar Indonesia dan Malaysia mengingat keberhasilan jaringan perusahaan di Myanmar. Di negara tersebut, Viettel bersama dengan mitra lokal, sudah merilis jaringan 4G pada Juni 2018 dengan nilai investasi mencapai US$ 1,5 miliar dan menjadi salah satu investasi yang menjanjikan. Jaringan bernama MyTel itu dikembangkan bersama Myamnar National Holding Public Ltd dan Star High Public Co Ltd yang berhasil mengumpulkan 5 juta pelanggan.

"Pertumbuhan bisnis di Myanmar untuk sektor telekomunikasi masih jarang," kata Le Dang kapada Reuters. "Masih ada ruang untuk bertumbuh [di bisnis telekomunikasi]."

Tidak hanya itu Asia Tenggara, Viettel, yang memiliki unit investasi Global Investment senilai US$ 1,22 miliar dan punya operator bernama Bitel, juga berminat untuk berinvestasi di Korea Utara dan Kuba.

Terkait rencana akuisisi perusahaan telekomunikasi di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika belum mendapatkan informasi. "Saya harus tanyakan ke Satker [satuan kerja] terkait. Soalnya saya sendiri belum dengar," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu, kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1/2019).

Lebih lanjut Le Dang juga menegaskan perusahaan juga tengah membidik akuisisi sekitar 20% saham perusahaan operator seluler di Eropa dan menghentikan investasi di Afrika karena pasar yang kurang menguntungkan.


(tas) Next Article Sebelum Trading Hari ini, Yuk Simak 5 Aksi Emiten Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular