
RI Kalah dari Vietnam? Pengusaha: Di Sana Tanah Gratis
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
14 January 2019 13:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan Vietnam tengah melesat cepat. Penyerapan investasi gencar dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Vietnam.
Indonesia pun sempat keteteran setelah Vietnam lebih berhasil menarik hati Samsung untuk berinvestasi di negaranya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan cepatnya pertumbuhan investasi Vietnam lantaran negara tersebut memberi banyak insentif, termasuk tanah gratis.
"Akhir-akhir ini orang semua membicarakan Vietnam. Tapi banyak yang tidak tahu kenapa Vietnam tumbuh. Saya lakukan studi banding tentang kenapa mereka agresif, buka investasi karena di Vietnam itu memberikan segala-galanya, tanah gratis dan sebagainya," ungkapnya.
Penyerapan investasi besar-besaran yang dilakukan itu, sambung Haryadi, karena Vietnam kesulitan mendapat pendanaan internasional. Pendanaan internasional tidak bisa dilakukan Vietnam akibat pengelolaan keuangan Negara yang tidak transparan.
"Makanya mereka mati-matian menyerap investasi. Keunggulan mereka adalah lebih dulu agresif melakukan perjanjian-perjanjian dengan Uni Eropa dan punya hubungan sejarah dengan Amerika Serikat (AS). Sehingga mereka bisa dapat investasi lebih besar," ucapnya.
(dru) Next Article Corona Masih Ganas, Kota Terbesar Vietnam Perpanjang Lockdown
Indonesia pun sempat keteteran setelah Vietnam lebih berhasil menarik hati Samsung untuk berinvestasi di negaranya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan cepatnya pertumbuhan investasi Vietnam lantaran negara tersebut memberi banyak insentif, termasuk tanah gratis.
![]() |
"Akhir-akhir ini orang semua membicarakan Vietnam. Tapi banyak yang tidak tahu kenapa Vietnam tumbuh. Saya lakukan studi banding tentang kenapa mereka agresif, buka investasi karena di Vietnam itu memberikan segala-galanya, tanah gratis dan sebagainya," ungkapnya.
Penyerapan investasi besar-besaran yang dilakukan itu, sambung Haryadi, karena Vietnam kesulitan mendapat pendanaan internasional. Pendanaan internasional tidak bisa dilakukan Vietnam akibat pengelolaan keuangan Negara yang tidak transparan.
"Makanya mereka mati-matian menyerap investasi. Keunggulan mereka adalah lebih dulu agresif melakukan perjanjian-perjanjian dengan Uni Eropa dan punya hubungan sejarah dengan Amerika Serikat (AS). Sehingga mereka bisa dapat investasi lebih besar," ucapnya.
(dru) Next Article Corona Masih Ganas, Kota Terbesar Vietnam Perpanjang Lockdown
Most Popular