
Perkembangan Teknologi
Vietnam Selidiki Akuisisi Uber, Grab Monopoli Pasar?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
04 January 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam membentuk dewan khusus, untuk menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran aturan anti persaingan usaha dalam akusisi Uber oleh Grab di negara tersebut.
Penyelidikan ini dilakukan pada Grab Limited Company dan Uber Viet Nam, yang keduanya berbasis di Ho Chi Min City. Enam perusahaan yang diduga terlibat juga akan diselidiki, tetapi kementerian tidak mengungkapkan nama mereka.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Trần Quốc Khánh, mengatakan dewan khusus tersebut akan meninjau akuisisi operasi Uber Vietnam oleh Grab. Termasuk hasil temuan dari Otoritas Persaingan dan Perlindungan Konsumen, dan penjelasan dari pihak terkait sebelum membuat keputusan.
Menurut hasil temuan Otoritas Persaingan dan Perlindungan Konsumen yang dipublikasikan pertengahan Desember 2018, akuisisi tersebut melanggar pasal tentang konsentrasi ekonomi dalam Undang-Undang tentang Persaingan. Otoritas tersebut menemukan, pangsa pasar Grab mencapai 50% lebih pasca-akuisisi operasi Uber di Vietnam.
Viet Nam News melaporkan, di bawah peraturan yang berlaku, jika Grab memegang pangsa pasar 30-50% setelah akuisisi tanpa melaporkannya ke otoritas yang bertanggung jawab, perusahaan dapat didenda hingga 10% dari pendapatannya untuk tahun fiskal 2017. Jika pangsa pasar melebihi 50%, kesepakatan akuisisi bisa dibatalkan.
Menanggapi rencana tersebut, Grab Holdings mengatakan tidak melanggar hukum, mengklaim pangsa pasarnya di bawah 30% setelah kesepakatan akuisisi, seperti dikutip Jumat 94/1/2019).
Pada Maret 2018, Grab mengumumkan akuisisi operasi Uber di Asia Tenggara. Transaksi ini ditaksir bernilai US$6 miliar lebih. Namun akuisisi ini bersifat tukar guling saham di mana Uber menjadi pemegang saham Grab dengan kepemilikan 27,5% saham.
Pada September 2018, Komisi Persaingan Usaha Singapura mendenda Grab Holdings sebesar US$6,42 juta dan Uber Technologies US$6,58 juta, karena kesepakatan akuisisi tersebut dikategorikan sebagai anti persaingan dan mengarah ke monopoli, Channel News Asia melaporkan.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Wow, Tahun Depan Grab Targetkan Pendapatan Tembus Rp 29,2 T
Penyelidikan ini dilakukan pada Grab Limited Company dan Uber Viet Nam, yang keduanya berbasis di Ho Chi Min City. Enam perusahaan yang diduga terlibat juga akan diselidiki, tetapi kementerian tidak mengungkapkan nama mereka.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Trần Quốc Khánh, mengatakan dewan khusus tersebut akan meninjau akuisisi operasi Uber Vietnam oleh Grab. Termasuk hasil temuan dari Otoritas Persaingan dan Perlindungan Konsumen, dan penjelasan dari pihak terkait sebelum membuat keputusan.
Menanggapi rencana tersebut, Grab Holdings mengatakan tidak melanggar hukum, mengklaim pangsa pasarnya di bawah 30% setelah kesepakatan akuisisi, seperti dikutip Jumat 94/1/2019).
Pada Maret 2018, Grab mengumumkan akuisisi operasi Uber di Asia Tenggara. Transaksi ini ditaksir bernilai US$6 miliar lebih. Namun akuisisi ini bersifat tukar guling saham di mana Uber menjadi pemegang saham Grab dengan kepemilikan 27,5% saham.
Pada September 2018, Komisi Persaingan Usaha Singapura mendenda Grab Holdings sebesar US$6,42 juta dan Uber Technologies US$6,58 juta, karena kesepakatan akuisisi tersebut dikategorikan sebagai anti persaingan dan mengarah ke monopoli, Channel News Asia melaporkan.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/wed) Next Article Wow, Tahun Depan Grab Targetkan Pendapatan Tembus Rp 29,2 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular