Perkembangan Teknologi

Wow, Tahun Depan Grab Targetkan Pendapatan Tembus Rp 29,2 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 December 2018 19:10
Tahun ini pendapatan Grab telah tembus US$1 miliar.
Foto: Grab (Ratu Rina)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini menjadi tahun yang spesial bagi perusahaan berbagi tumpangan (ride hailing) Grab Holdings. Pasalnya, Grab berhasil mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar US$1 miliar dari operasi di Asia Tenggara.

Meski pencapaian tersebut tergolong fantastis, Grab ternyata tidak berpuas diri, akhir tahun depan Grab menargetkan pendapatannya naik dua kali lipat atau menjadi US$2 miliar atau setara Rp 29,2 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.600).

"Tahun ini cukup luar biasa, kami mencatatkan pendapatan US$1 miliar. Tahun depan kami ingin menggandakannya jadi US$2 miliar," ujar Co-founder Hooi Ling Tan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/12/2018).


Sayang Hooi Ling Tan tak bersedia mengungkap strategi Grab untuk mengejar pendapatan tumbuh dua kali lipat tersebut. Alasannya, manajemen tidak mengungkap strateginya ke publik. Namun, ia memastikan semua layanan Grab terus bertumbuh dengan baik.

"Perlu diingat, bahwa tidak mudah untuk mencapai US$ 1 miliar, kecuali memiliki platform yang baik dan melayani di banyak area," jelasnya.

Asal tahu saja, Grab dikabarkan akan mengakhiri 2018 dengan dana baru sebesar US$ 3 miliar. Perusahaan berusaha untuk meredam pesaing di wilayah yang memiliki lebih dari 600 juta orang.

Perusahaan rintisan yang berbasis di Singapura telah mengumpulkan lebih dari US$ 2,7 miliar sepanjang tahun ini dan akan bertambah menjadi  US$ 3 miliar "sebelum bel Tahun Baru berbunyi," kata Presiden Grab Ming Maa dalam sebuah wawancara Selasa (4/12/2018) dilansir dari CNN Business.

Pendanaan baru, yang mencakup investasi US$ 1 miliar dari Toyota pada Juni, meningkatkan valuasi Grab lebih dari US$ 11 miliar, menurut seseorang yang akrab dengan perusahaan.

Pada Maret, Grab menjadi berita utama internasional ketika mengakuisisi operasi Uber di delapan negara Asia Tenggara. Perusahaan yang saat ini sudah mendominasi pasar, tidak lagi ingin dikenal sebagai perusahaan berbagi tumpangan "ride hailing".

Grab ingin menjadi "platform gaya hidup harian," kata Maa, karena memperluas ke bidang-bidang seperti pembayaran digital dan layanan perawatan kesehatan.

[Gambas:Video CNBC]



(roy/dob) Next Article Taksi Online Binaan SoftBank ini Diblokir di London, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular