
Grab Ogah Akuisisi Gojek
Roy Franendya, CNBC Indonesia
11 December 2018 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan antara Grab Holdings dan Gojek akan berjalan dengan sengit untuk menguasai pasar berbagi tumpangan (ride hailing) dan menjadi super applikasi.
Co-Founder Grab Holdings Hooi Ling Tan mengatakan manajemen Grab tidak akan mengulang aksi yang sama ketika mengakuisisi Uber Asia Tenggara pada Go-Jek.
"Tidak [akan akuisisi atau merger Go-Jek)," ujarnya kepada Wartawan di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Hooi Ling Tan menambahkan Grab punya pertimbangan sendiri ketika memutuskan akuisisi Uber Asia Tenggara. Sebelum akuisisi, Uber hadir di delapan negara di Asia Tenggara di mana pada tujuh negara Uber sangat aktif. Grab juga hadir dan ekspansi di delapan negara yang sama.
"Kami belajar cukup banyak dari mereka (Uber). Mereka punya banyak serta berharga berupa Home technologies yang tidak kami miliki" ujar Hooi Ling Tan.
Hooi Ling Tan menambahkan Grab akan menerapkan stategi patnership jika ada teknologi lain yang tidak dikuasai oleh perusahaan.
Sebelumnya, Grab mengakuisisi Uber, salah satu pionir dalam aplikasi berbagi tumpangan. Akuisisi khusus Uber di wilayah Asia Tenggara ini kompetisi ketat dengan berbagai promosi.
Akuisisi dilakukan dengan skema tukar guling saham dan mengakibatkan Uber hengkang kaki dari Asia Tenggara. Dalam akuisisi ini Uber menjual bisnis pemesanan transportasi online ke Grab. Sebaliknya, Grab menerbitkan saham baru yang kemudian diserahkan kepada Uber.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article China Diblokir Total, Amerika Makin Ganas Siapkan Aturan Baru
Co-Founder Grab Holdings Hooi Ling Tan mengatakan manajemen Grab tidak akan mengulang aksi yang sama ketika mengakuisisi Uber Asia Tenggara pada Go-Jek.
"Kami belajar cukup banyak dari mereka (Uber). Mereka punya banyak serta berharga berupa Home technologies yang tidak kami miliki" ujar Hooi Ling Tan.
Hooi Ling Tan menambahkan Grab akan menerapkan stategi patnership jika ada teknologi lain yang tidak dikuasai oleh perusahaan.
Sebelumnya, Grab mengakuisisi Uber, salah satu pionir dalam aplikasi berbagi tumpangan. Akuisisi khusus Uber di wilayah Asia Tenggara ini kompetisi ketat dengan berbagai promosi.
Akuisisi dilakukan dengan skema tukar guling saham dan mengakibatkan Uber hengkang kaki dari Asia Tenggara. Dalam akuisisi ini Uber menjual bisnis pemesanan transportasi online ke Grab. Sebaliknya, Grab menerbitkan saham baru yang kemudian diserahkan kepada Uber.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article China Diblokir Total, Amerika Makin Ganas Siapkan Aturan Baru
Most Popular