Internasional

Tak Hanya RI, Bank Global Juga Disapu Tsunami PHK

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 January 2019 16:53
Tak Hanya RI, Bank Global Juga Disapu Tsunami PHK
Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan di industri perbankan dalam negeri tengah ramai dibicarakan. Data Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan (Jarkom SP Perbankan) menyebutkan kurang lebih 50.000 orang menjadi korban PHK.

Ternyata, "tsunami PHK" tersebut tidak hanya melanda Indonesia namun juga berbagai bank global sejak setahun lalu. Bank-bank besar, seperti Deutsche Bank dan Standard Chartered, masuk dalam daftar tersebut.


Alasan pemutusan hubungan kerja itu beragam, mulai dari langkah efisiensi hingga keputusan bank untuk lebih banyak menggunakan teknologi dalam aktivitas bisnisnya.

Berikut adalah beberapa bank berjaringan global yang melakukan PHK terhadap karyawannya sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia, Kamis (17/1/2019).

1. Deutsche Bank
Di Mei 2018 lalu, bank terbesar Jerman, Deutsche Bank, mengumumkan rencana memangkas lebih dari 7.000 pekerja untuk memperbaiki kinerja perusahaan setelah mencatatkan kerugian.

Tak Hanya RI, Bank Global Juga Disapu Tsunami PHKChristian Sewing, Chief Executive Deutsche Bank (Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Keputusan itu diumumkan Kamis (24/5/2018) beberapa jam sebelum rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS) bank dimulai, seperti dikutip dari AFP.

"Kami belum berada di tempat yang seharusnya kami capai. Karena itu, kami harus bertindak dan bertindak dengan cepat dan kuat," ujar Christian Sewing, Chief Executive Deutsche Bank di Frankfurt ketika itu.

NEXT

2. Barclays
Bank asal Inggris Barclays pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 56.000 karyawannya, menjual 22 bisnis secara global, dan menutup bisnis perbankan ritel di benua Eropa dan Afrika.

Bank itu juga menghadapi tuntutan dari Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (AS) karena penjualan sekuritas berbasis kredit pemilikan rumah (mortgage) bermasalah sebelum krisis keuangan tahun 2008. Bank sepakat untuk membayar US$2 miliar (Rp 28,9 triliun) demi menyelesaikan gugatan itu.

Sebelumnya, Barclays melaporkan laba sebelum pajak kuartal pertama sebesar 1,7 miliar poundsterling di bulan April 2018 yang lebih baik daripada proyeksi. Meskipun begitu, denda dan biaya hukum menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.


3. ABN Amro
Bank asal Belanda ABN Amro pada hari Rabu (8/8/2018) mengatakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 karyawannya menyusul rencana perusahaan untuk mengurangi aktivitas corporate banking internasionalnya demi menaikkan profitabilitas.

ABN mengatakan akan memfokuskan divisi Corporate and Institutional Banking (CIB) untuk kegiatan-kegiatan yang memberikan penghasilan yang lebih tinggi, seperti pinjaman kepada perusahaan-perusahaan Belanda, kliring, dan ekuitas swasta.

"Untuk meningkatkan profitabilitas, modal yang dialokasikan untuk CIB akan dikurangi. Utamanya akan dilakukan di sektor global, terutama dalam perdagangan dan pembiayaan komoditas," kata Chief Executive Kees van Dijkhuizen dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.


NEXT



4. Wells Fargo
Wells Fargo pada hari Kamis (20/9/2018) mengumumkan rencana untuk memangkas 5% sampai 10% tenaga kerjanya. Rencana tersebut bisa berdampak terhadap 26.500 karyawannya saat itu.

Bank asal Amerika Serikat (AS) itu sedang berjuang untuk bangkit kembali dari serangkaian skandal. Perusahaan menyampaikan pemangkasan jumlah tenaga kerja akan membuat perusahaan lebih efisien ketika lebih banyak nasabah bertransaksi menggunakan platform digital.

"Kami melanjutkan perubahan Wells Fargo untuk memberi apa yang nasabah inginkan" yang termasuk "mengubah model bisnis kami guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dnegan lebih lancar dan efisien," kata Timothy J. Sloan, CEO Wells Fargo, dilansir dari Straits Times.

Dia mengatakan bank itu akan membantu para karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja, termasuk menugaskan mereka ke pos-pos lain di dalam Wells Fargo.


5. Standard Chartered
Pada bulan Desember lalu, Standard Chartered dikabarkan berencana memangkas pekerja di bank ritel miliknya di Uni Emirat Arab (UEA) karena semakin banyak pelanggan yang beralih ke layanan digital, kata beberapa sumber yang akrab dengan masalah tersebut kepada Reuters.

Bank juga telah mengurangi jumlah pegawai di sektor lainnya, termasuk divisi korporasi dan komersial, sebagai bagian dari perubahan global, kata dua orang sumber.

"Standard Chartered telah membuat kemajuan substansial dalam melaksanakan rencana transformasi yang tertata pada tahun 2015; kami akan menetapkan bagaimana kami akan mengembangkan grup dan memberikan hasil yang lebih tinggi pada hasil tahun 2018 penuh kami pada bulan Februari," katanya dalam sebuah pernyataan.

Sayang sumber tersebut tidak menjelaskan secara detil rencana PHK tersebut.

Stancart melakukan perubahan pada bisnis ritelnya, termasuk mendorong pelanggannya untuk pindah ke layanan digital, kata dua sumber lainnya, melansir Reuters.
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular