
Soal Tsunami PHK di Perbankan, Menaker: Masih Relatif Kecil!
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 January 2019 12:46

Cikampek, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri merespons kabar tsunami pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor perbankan dalam negeri. Menurut Jaringan Komunikasi Serikat Pekerja Perbankan Indonesia, sejak 2016, sudah sebanyak 50 ribu karyawan yang terkena PHK.
"Mana, nggak ada. Saya belum ada laporan itu [50.000 orang terkena PHK]," ujar Hanif usai menghadiri Upacara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2019 di Site Proyek Jalan Tol Jakarta-Clkampek II Elevated (KM 25 Arah Bandung), Kamis (17/1/2019).
"Yang ada sih masih relatif kecil-kecil ada beberapa yang bermasalah ada lah tapi kalau sebesar itu enggak. Banyak yang dialihkan mungkin, bukan PHK, tapi nanti saya akan cek lagi," lanjutnya.
Menurut Hanif, sektor perbankan akan terkenda dampak dari sisi perkembangan teknologi keuangan (financial technology/fintech). Hanya saja, industri perbankan lebih stabil dibandingkan industri yang lain. Sehingga mereka sudah punya mekanisme peningkatan kapasitas SDM.
"Sejauh ini sih belum perkembangan yang katakanlah mengganggu yang dikonsultasikan kepada pemerintah. Tapi kita terus mengingatkan betapapun bahwa perkembangan teknologi informasi yang masif ini pada akhirnya memang harus direspons dengan menyiapkan SDM yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," kata Hanif.
Politikus PKB itu membenarkan perkembangan teknologi akan mematikan sejumlah pekerjaan. Namun di sisi lain, hal itu juga akan menciptakan banyak peluang lantaran muncul pekerjaan-pekerjaan baru.
Oleh karena itu, penyiapan SDM juga harus mengikuti perubahan di pasar kerja. Salah satunya di sektor ekonomi digital yang mana pemerintah turut melakukan intervensi. Misalnya pengembangan kemampuan digital anak-anak muda sehingga responstif terhadap perubahan.
"Terus kemudian sistem yang semakin banyak otomatisasi ini kita juga akan persiapkan mulai dari soal operatornya, teknisinya, untuk pemeliharaannya dan segala macamnya itu kita bekerja sama dengan industri guna menyiapkan SDM nya melalui pelatihan dan pemagangan," ujar Hanif.
(miq/miq) Next Article Bank Besar AS Ini Bakal PHK 700 Karyawan
"Mana, nggak ada. Saya belum ada laporan itu [50.000 orang terkena PHK]," ujar Hanif usai menghadiri Upacara Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2019 di Site Proyek Jalan Tol Jakarta-Clkampek II Elevated (KM 25 Arah Bandung), Kamis (17/1/2019).
"Yang ada sih masih relatif kecil-kecil ada beberapa yang bermasalah ada lah tapi kalau sebesar itu enggak. Banyak yang dialihkan mungkin, bukan PHK, tapi nanti saya akan cek lagi," lanjutnya.
Menurut Hanif, sektor perbankan akan terkenda dampak dari sisi perkembangan teknologi keuangan (financial technology/fintech). Hanya saja, industri perbankan lebih stabil dibandingkan industri yang lain. Sehingga mereka sudah punya mekanisme peningkatan kapasitas SDM.
"Sejauh ini sih belum perkembangan yang katakanlah mengganggu yang dikonsultasikan kepada pemerintah. Tapi kita terus mengingatkan betapapun bahwa perkembangan teknologi informasi yang masif ini pada akhirnya memang harus direspons dengan menyiapkan SDM yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," kata Hanif.
Politikus PKB itu membenarkan perkembangan teknologi akan mematikan sejumlah pekerjaan. Namun di sisi lain, hal itu juga akan menciptakan banyak peluang lantaran muncul pekerjaan-pekerjaan baru.
Oleh karena itu, penyiapan SDM juga harus mengikuti perubahan di pasar kerja. Salah satunya di sektor ekonomi digital yang mana pemerintah turut melakukan intervensi. Misalnya pengembangan kemampuan digital anak-anak muda sehingga responstif terhadap perubahan.
"Terus kemudian sistem yang semakin banyak otomatisasi ini kita juga akan persiapkan mulai dari soal operatornya, teknisinya, untuk pemeliharaannya dan segala macamnya itu kita bekerja sama dengan industri guna menyiapkan SDM nya melalui pelatihan dan pemagangan," ujar Hanif.
![]() |
(miq/miq) Next Article Bank Besar AS Ini Bakal PHK 700 Karyawan
Most Popular