
Astaga! Raksasa Perbankan Ini Mau PHK Massal, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley berencana memangkas sekitar 2% stafnya. Hal ini disampaikan beberapa sumber kepada CNBC International, dimuat Rabu (7/12/2022).
Dalam laporannya, langkah ini akan berdampak pada pada sekitar 1.600 dari 81.567 karyawan Morgan Stanley. Pemangkasan ini juga akan mengenai seluruh sudut divisi yang ada di perusahaan itu.
Morgan Stanley mengikuti saingannya Goldman Sachs dan perusahaan lain termasuk Citigroup dan Barclays. Ini mengembalikan ritual Wall Street yang 'tertunda' selama pandemi Covid-19, yakni pemotongan karyawan yang berkinerja buruk.
Bank biasanya akan memangkas 1% hingga 5% dari mereka yang mereka anggap sebagai pekerja terlemah sebelum bonus dibayarkan. Ini diklaim akan memberikan lebih banyak uang untuk karyawan yang tersisa.
"Di Morgan Stanley, penasihat keuangan adalah salah satu dari sedikit kategori pekerja yang dikecualikan dari pemotongan," ujar salah satu sumber.
"Itu mungkin karena mereka menghasilkan pendapatan dengan mengelola aset klien," tambahnya.
Morgan Stanley sebenarnya mengalami peningkatan karyawan yang besar dalam beberapa bulan terakhir. Jajaran karyawan bank itu melonjak 34% dari kuartal pertama (Q1) 2020 hingga kuartal ketiga tahun ini.
CEO James Gorman mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa bank sedang bersiap untuk 'pemotongan sederhana'. Tetapi ia menolak menyebutkan waktu spesifik atau besarnya pemecatan.
"Beberapa orang akan dilepaskan. Di sebagian besar bisnis, itulah yang Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang," kata Gorman.
Pemangkasan besar terakhir yang dilakukan Morgan Stanley adalah pada tahun 2019. Sekitar 1.500 karyawan di PHK karena alasan ekonomi yang tak menentu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tsunami' PHK Hantam Perbankan, 6 'Raksasa' Kena