
Pemerintah Intervensi Harga Sawit, Bagaimana Nasib Karet?
Arys Aditya, CNBC Indonesia
26 November 2018 17:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya mengambil kebijakan untuk merespons penurunan tajam harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar internasional. Namun, kebijakan yang sama tidak dilakukan terhadap komoditas karet.
Intervensi Pemerintah tersebut dituangkan melalui penurunan pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menjadi nol. Sementara, tidak ada instrument serupa yang bisa diterapkan terhadap komoditas karet.
"Tidak ada instrumen seperti sawit untuk karet. Kalau gak ada instrumen seperti BPDP, ya kita akan menonton saja [harga jatuh]," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam konferensi pers di kantornya, Senin (26/11/2018).
Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC Indonesia, harga karet kontrak acuan di Tokyo Commodity Exchange (TOCOM) sudah ambrol hingga 25,16% di sepanjang tahun 2018 (year-to-date/YTD).
Sebagai informasi, kejatuhan harga karet sebenarnya tidak hanya terjadi di tahun ini. Harga karet bahkan sudah amblas nyaris 22% di sepanjang tahun 2017. Artinya, sudah dua tahun terakhir harga karet terjun bebas.
Namun, Pemerintah bukannya berpangku tangan. Presiden Joko Widodo sudah melontarkan inisiatif untuk membantu petani karet melewati masa sulit. Inisiatif tersebut adalah dengan memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membeli karet dari kebun rakyat untuk pengaspalan jalan.
Ia melansir ide itu dalam Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Palembang, Minggu (25/11/2018) sore.
Jokowi mengemukakan, sebulan lalu dirinya telah memerintahkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar memulai pelaksanaan inisiatif tersebut.
"Ini sebentar lagi yang di Sumsel ini kita akan beli langsung dari petani dari koperasi untuk beli getah karetnya, dibeli langsung oleh Menteri PUPR, harganya Rp 7.500-Rp 8.000," kata Presiden, dikutip dari siaran pers, Senin (26/11/2018).
Meski demikian, hingga kini belum ditemukan bentuk definitif dari kebijakan tersebut, baik payung hukum maupun implementasinya.
[Gambas:Video CNBC]
(ray/ray) Next Article Pungutan Ekspor Nol Jika Harga CPO di Bawah US$ 570/Ton
Intervensi Pemerintah tersebut dituangkan melalui penurunan pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menjadi nol. Sementara, tidak ada instrument serupa yang bisa diterapkan terhadap komoditas karet.
"Tidak ada instrumen seperti sawit untuk karet. Kalau gak ada instrumen seperti BPDP, ya kita akan menonton saja [harga jatuh]," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam konferensi pers di kantornya, Senin (26/11/2018).
Sebagai informasi, kejatuhan harga karet sebenarnya tidak hanya terjadi di tahun ini. Harga karet bahkan sudah amblas nyaris 22% di sepanjang tahun 2017. Artinya, sudah dua tahun terakhir harga karet terjun bebas.
Namun, Pemerintah bukannya berpangku tangan. Presiden Joko Widodo sudah melontarkan inisiatif untuk membantu petani karet melewati masa sulit. Inisiatif tersebut adalah dengan memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membeli karet dari kebun rakyat untuk pengaspalan jalan.
Ia melansir ide itu dalam Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Palembang, Minggu (25/11/2018) sore.
Jokowi mengemukakan, sebulan lalu dirinya telah memerintahkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar memulai pelaksanaan inisiatif tersebut.
"Ini sebentar lagi yang di Sumsel ini kita akan beli langsung dari petani dari koperasi untuk beli getah karetnya, dibeli langsung oleh Menteri PUPR, harganya Rp 7.500-Rp 8.000," kata Presiden, dikutip dari siaran pers, Senin (26/11/2018).
Meski demikian, hingga kini belum ditemukan bentuk definitif dari kebijakan tersebut, baik payung hukum maupun implementasinya.
[Gambas:Video CNBC]
(ray/ray) Next Article Pungutan Ekspor Nol Jika Harga CPO di Bawah US$ 570/Ton
Most Popular