
Polemik Relaksasi DNI yang Kian Memanas
Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
24 November 2018 14:59

Tiga hari setelah pengumuman, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengklarifikasi soal sektor usaha yang boleh dimasuki 100% oleh investor asing. Darmin menyebut menyebut hanya 25 bidang usaha yang dibuka penuh untuk investasi asing.
Ia menyebutkan 25 bidang usaha tersebut sebelumnya sudah terbuka untuk asing dengan gradasi beragam, antara lain 49%, 67%, 90% dan 97%, dan sekarang pemerintah memutuskan untuk membuka hingga 100%.
"Waktu kita survei, asing yang masuk kecil sekali, bahkan kebanyakan dari 25 bidang itu nol yang masuk. Makanya kita bikin 100% karena sebelumnya terlalu sedikit yang investasi," katanya.
"Bidangnya meliputi energi dan sumber daya mineral 8 bidang usaha, komunikasi dan informatika 8 bidang, pariwisata 2 bidang, perhubungan 2 bidang serta ketenagakerjaan dan kesehatan 3 bidang."
Selanjutnya, ia menyatakan bahwa ada 4 kelompok lain yang secara kualifikasi dikeluarkan dari DNI. Pertama, 4 bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKM, seperti pengupasan umbi-umbian dan warnet, karena tidak perlu mengurus izin di BKPM.
Perubahan ini pun mendapat perhatian dari Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto yang mengaku bingung atas Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 yang belum lama ini dirilis pemerintah.
Pasalnya, revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang masuk dalam paket tersebut, tidak tersampaikan dengan jelas. Dalam hal ini, Prabowo melihat adanya ketidaktegasan dalam mengambil kebijakan.
"Saya bingung, hari ini bilang A besok beda. Sebelumnya 54, kemudian berubah angkanya," kata Prabowo kepada awak media usai menjadi pembicara dalam Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri La, Rabu (21/11/2018).
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
Ia menyebutkan 25 bidang usaha tersebut sebelumnya sudah terbuka untuk asing dengan gradasi beragam, antara lain 49%, 67%, 90% dan 97%, dan sekarang pemerintah memutuskan untuk membuka hingga 100%.
"Waktu kita survei, asing yang masuk kecil sekali, bahkan kebanyakan dari 25 bidang itu nol yang masuk. Makanya kita bikin 100% karena sebelumnya terlalu sedikit yang investasi," katanya.
Perubahan ini pun mendapat perhatian dari Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto yang mengaku bingung atas Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 yang belum lama ini dirilis pemerintah.
Pasalnya, revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang masuk dalam paket tersebut, tidak tersampaikan dengan jelas. Dalam hal ini, Prabowo melihat adanya ketidaktegasan dalam mengambil kebijakan.
"Saya bingung, hari ini bilang A besok beda. Sebelumnya 54, kemudian berubah angkanya," kata Prabowo kepada awak media usai menjadi pembicara dalam Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri La, Rabu (21/11/2018).
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
Next Page
Kritik Maruara Sirait soal UMKM
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular