Aturan Relaksasi DNI Masuk Meja Jokowi Senin Depan

Iswari Anggit, CNBC Indonesia
28 November 2018 16:29
Pemerintah segera menerbitkan kebijakan relaksasi DNI.
Foto: Menko Perekonomian Darmin Nasution (Humas Kemenko Perekonomian)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya draf Perpres DNI (Daftar Negatif Investasi) akan diberikan pada presiden Senin depan.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, usai memberikan sambutan dalam seminar nasional INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, siang ini.

Darmin menjelaskan nminggu ini pihaknya akan kembali berdiskusi dengan beberapa menteri terkait, untuk membahas finalisasi draf Perpres DNI.

"Saya mau ngajak ngobrol beberapa menteri akhir minggu ini. Yah Kamis atau Jumat inilah saya cari waktu, kemudian finalkan. Senin baru kita akan naikkan ke presiden, karena itu [DNI] dasar hukumnya adalah Perpres," jelas Darmin, Rabu (28/11/2018).



Sebelumnya, pembahasan terkait DNI memang menuai polemik dari berbagai pihak. Bahkan, beberapa asosiasi pengusaha sempat keberatan dengan DNI.

Namun, Darmin mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan asosiasi pengusaha terkait DNI, salah satunya Kamar Dagang dan Industri (Kadin), pada Selasa, 27 November 2018 lalu di Solo.

Menurutnya, para pengusaha hanya merasa bingung dan membutuhkan penjelasan yang lebih detail, terutama tentang sektor UMKM, karena memang bidang usaha DNI banyak sekali.

"Kemarin saya sosialisasi di Kadin. Intinya bahwa tidak ada UKM yang dibuka untuk asing. Malah diluar ada yang nanya saya; 'Pak Darmin, saya industri tempe gimana usaha saya? Itu kita mau demo, itu dibuka asing di situ'. Lah dari mana lagi dapat berita? Ga betul itu, saya bilang," jelas Darmin.

Darmin kembali menegaskan kalau pembahasan terkait draf Perpres DNI sebenarnya sudah selesai, hanya saja, pihaknya ingin memastikan agar tidak ada materi yang terlewatkan.

"Saya harus duduk dulu dengan mereka [menteri-menteri]. Harapannya sih [pembahasan DNI] sudah selesai. Siapa tau ya kan masih ada saja [yang kurang]," tutupnya.


(ray) Next Article Ada Potensi Lagi Sektor Usaha Dikeluarkan dari DNI, Apa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular