
Senasib dengan Bursa Asia, IHSG Turun Tipis Seminggu Ini
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 November 2018 11:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis sepanjang pekan ini. Bursa saham Indonesia bergerak searah dengan kompatriotnya di Asia yang juga melemah.
Seminggu ini, IHSG terkoreksi 0,1% secara point-to-point. Meski menguat dalam 2 hari perdagangan terakhir, koreksi 2 hari sebelumnya tidak mampu tertutupi.
IHSG tidak sendirian karena berbagai indeks saham utama Benua Kuning juga melemah. Secara mingguan, Straits Time anjlok 1%, Nikkei 225 terkoreksi 0,1%, Shanghai Composite amblas 3,72%, Hang Seng melemah 0,98%, dan Kospi ambrol 1,67%.
Meski melemah, tetapi bursa saham Asia lebih beruntung ketimbang Wall Street. Selama sepekan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 4,43%, S&P 500 minus 3,79%, dan Nasdaq Composite anjlok 4,26%.
Perekonomian global yang sedang risiko tinggi membuat investor untuk sementara bermain aman. Instrumen berisiko seperti saham mengalami tekanan jual, dan pelaku pasar ramai-ramai berburu dolar AS atau obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Sepekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,47%. Sedangkan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS seri acuan tenor 10 tahun turun 2 basis poin (bps). Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
Seminggu ini, IHSG terkoreksi 0,1% secara point-to-point. Meski menguat dalam 2 hari perdagangan terakhir, koreksi 2 hari sebelumnya tidak mampu tertutupi.
Meski melemah, tetapi bursa saham Asia lebih beruntung ketimbang Wall Street. Selama sepekan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 4,43%, S&P 500 minus 3,79%, dan Nasdaq Composite anjlok 4,26%.
Perekonomian global yang sedang risiko tinggi membuat investor untuk sementara bermain aman. Instrumen berisiko seperti saham mengalami tekanan jual, dan pelaku pasar ramai-ramai berburu dolar AS atau obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.
Sepekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,47%. Sedangkan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS seri acuan tenor 10 tahun turun 2 basis poin (bps). Penurunan yield adalah pertanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Perang Dagang Bikin Main Aman
Pages
Most Popular