FOTO
Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/11/2021). Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,17% ke level 6.731,52 setelah ditutup menguat dan tembus level tertinggi sepanjang sejarah akhir pekan lalu (19/11). (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Pada 09.05 WIB, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,22% ke level 6.736,21 dan asing pun membukukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 6,94 miliar. Net sell asing terbilang kecil di saat IHSG kembali sentuh all time high baru. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Pada pukul 09.58 WIB, IHSG mengalami koreksi kembalisebesar 0,20% ke level 6.706,06. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Sebelumnya lagi, rekor tertinggi sepanjang masa tersebut sudah lama tidak dipecahkan, yakni sejak 19 Februari 2018 saat IHSG ditutup di 6.689,29. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Saham yang banyak dikoleksi asing di awal perdagangan adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 41,6 miliar dan Rp 11,9 miliar. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Sedangkan saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 55,2 miliar dan Rp 10,4 miliar. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Sebanyak 10 dari 11 indeks sektoral (IDX-IC) berhasil menguat sepanjang pekan. Indeks transportasi (IDXTRANS) menjadi yang paling melonjak, yakni mencapai 5,07%, jauh melampaui yang lain. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Sebenarnya ada beberapa sentimen negatif yang mewarnai perdagangan hari ini. Berita negatif yang datang dari Eropa dan tak kompaknya saham-saham di Bursa New York tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi bursa saham Asia yang akan buka hari ini, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Indeks Dow Jones ambles 0,75%, indeks S&P 500 melemah 0,14% pada Jumat (19/11). Namun saham-saham teknologi masih berhasil finish di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,4%. (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)








