
Internasional
ECB: Uni Eropa Siap Jika Perjanjian Brexit Tidak Tercapai
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 November 2018 15:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembuat kebijakan bank sentral Eropa (European Central Bank/ ECB) Francois Villeroy de Galhau, Senin (19/11/2018), mengatakan akan lebih baik jika Inggris memiliki kesepakatan untuk keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit. Tetapi, andai kesepakatan tidak tercapai sampai saat Inggris keluar, UE akan tetap siap.
"Jika kami harus menerima skenario tanpa-kesepakatan, yang mana tidak kami inginkan, kami siap di pihak Eropa," kata Villeroy saat memberikan kuliah di Universitas Keio di Tokyo, melansir Reuters.
"Ini mungkin akan sangat merugikan bagi ekonomi Inggris, tetapi di sisi Eropa, efek pada PDB (pertumbuhan produk domestik bruto) terbatas dan tidak ada masalah stabilitas keuangan," tambahnya.
Jabatan Perdana Menteri Inggris Theresa May telah terlempar ke dalam kekacauan sejak ia mengumumkan sebuah rancangan perjanjian perpisahan Inggris dari Uni Eropa yang telah dikecam oleh kedua anggota parlemen pro-dan anti-Brexit. Bahkan akibat hal itu, beberapa menteri mengundurkan diri dan beberapa anggota parlemennya berusaha untuk melengserkannya.
Hingga saat ini tidak jelas apakah May akan memenangkan dukungan parlemen untuk membuat rancangan perjanjian, yang mana meningkatkan risiko Inggris untuk menarik diri dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Komisi Eropa akan bertemu 25 November mendatang untuk membahas rancangan kesepakatan itu. Setelahnya, parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib perjanjian di Desember.
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
"Jika kami harus menerima skenario tanpa-kesepakatan, yang mana tidak kami inginkan, kami siap di pihak Eropa," kata Villeroy saat memberikan kuliah di Universitas Keio di Tokyo, melansir Reuters.
"Ini mungkin akan sangat merugikan bagi ekonomi Inggris, tetapi di sisi Eropa, efek pada PDB (pertumbuhan produk domestik bruto) terbatas dan tidak ada masalah stabilitas keuangan," tambahnya.
![]() |
Komisi Eropa akan bertemu 25 November mendatang untuk membahas rancangan kesepakatan itu. Setelahnya, parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib perjanjian di Desember.
(prm) Next Article Brexit di Depan Mata, Ini Jurus Inggris Kala Cerai dari Eropa
Most Popular