
Internasional
Berpotensi Dicopot, Theresa May Optimistis Brexit Terlaksana
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
16 November 2018 20:56

London, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May berhasil mendapatkan dukungan dari dua menteri senior pada Jumat (16/11/2018) untuk mempertahankan draft perceraian Inggris dari Uni Eropa (Brexit) meski muncul mosi tidak percaya akan kepemimpinannya.
Sudah lebih dari dua tahun Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, tetapi masih belum jelas bagaimana caranya Inggris bisa memisahkan diri dari Uni Eropa sesuai dengan kesepakatan pada 29 Maret 2019.
Theresa May, yang ditunjuk sebagai perdana menteri setelah referendum 2016, telah berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan Brexit untuk memastikan Inggris keluar dari UE dengan cara yang semulus mungkin.
Namun pada Kamis, menteri Brexit Dominic Raab mengundurkan diri atas kesepakatan dengan Theresa May, yang membuat mata uang pound anjlok.
Anggota parlemen di partainya sendiri secara terbuka berusaha untuk menantang kepemimpinannya dan dengan blak-blakan mengatakan kepadanya bahwa kesepakatan Brexit tidak akan melewati parlemen.
Mengutip Reuters, Theresa May, yang telah bersumpah untuk tetap mempertahankan jabatan, diminta oleh seorang penelepon di radio LBC untuk "mundur dengan hormat". Dia tidak segera menjawab pertanyaan penelepon itu.
Media Inggris telah dibanjiri desas-desus akan adanya pemungutan suara untuk menentukan nasib Theresa May di Partainya sendiri, Partai Konservatif.
"Demi Partai Konservatif dan memang untuk nasib negara kita, sejujurnya Saya percaya bahwa sekarang saatnya untuk mencari pemimpin baru yang dapat membawa negara ini maju ke luar UE," kata Mark Francois, anggota parlemen pendukung Brexit, dalam surat berjudul "Dia Hanya Tidak Mendengarkan".
Namun Michael Gove, menteri pendukung Brexit yang paling menonjol di pemerintahannya, memberikan dukungannya kepada Theresa May. Ia mengatakan akan tetap di pemerintahan sebagai menteri lingkungan hidup.
Ketika ditanya apakah dia memiliki kepercayaan pada Theresa May, Michael Gove, yang mengkritik mantan menteri luar negeri Boris Johnson pada tahun 2016, mengatakan kepada wartawan: "Saya benar-benar melakukannya."
"Saya pikir sangat penting bahwa kami fokus untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat di masa depan, dan memastikan bahwa di area yang begitu berarti bagi orang-orang Inggris. Kami bisa mendapatkan hasil yang baik."
(roy) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
Sudah lebih dari dua tahun Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, tetapi masih belum jelas bagaimana caranya Inggris bisa memisahkan diri dari Uni Eropa sesuai dengan kesepakatan pada 29 Maret 2019.
Anggota parlemen di partainya sendiri secara terbuka berusaha untuk menantang kepemimpinannya dan dengan blak-blakan mengatakan kepadanya bahwa kesepakatan Brexit tidak akan melewati parlemen.
Mengutip Reuters, Theresa May, yang telah bersumpah untuk tetap mempertahankan jabatan, diminta oleh seorang penelepon di radio LBC untuk "mundur dengan hormat". Dia tidak segera menjawab pertanyaan penelepon itu.
Media Inggris telah dibanjiri desas-desus akan adanya pemungutan suara untuk menentukan nasib Theresa May di Partainya sendiri, Partai Konservatif.
"Demi Partai Konservatif dan memang untuk nasib negara kita, sejujurnya Saya percaya bahwa sekarang saatnya untuk mencari pemimpin baru yang dapat membawa negara ini maju ke luar UE," kata Mark Francois, anggota parlemen pendukung Brexit, dalam surat berjudul "Dia Hanya Tidak Mendengarkan".
Namun Michael Gove, menteri pendukung Brexit yang paling menonjol di pemerintahannya, memberikan dukungannya kepada Theresa May. Ia mengatakan akan tetap di pemerintahan sebagai menteri lingkungan hidup.
Ketika ditanya apakah dia memiliki kepercayaan pada Theresa May, Michael Gove, yang mengkritik mantan menteri luar negeri Boris Johnson pada tahun 2016, mengatakan kepada wartawan: "Saya benar-benar melakukannya."
"Saya pikir sangat penting bahwa kami fokus untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat di masa depan, dan memastikan bahwa di area yang begitu berarti bagi orang-orang Inggris. Kami bisa mendapatkan hasil yang baik."
![]() |
(roy) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular