Theresa May Galau Soal Voting, Brexit Molor dari Jadwal?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
09 December 2018 12:33
Theresa May disebut ingin menunda voting Selasa pekan depan, namun ada yang bilang agenda tetap berjalan.
Foto: Gestur tubuh Perdana Menteri Inggris Theresa May saat konferensi pers di Downing Street di London, Inggris 15 November 2018. Matt Dunham / Pool via Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia- Perdana Menteri Inggris Theresa May diperkirakan akan menunda pemungutan suara parlemen pada Selasa dalam kesepakatan Brexit, dan menuju ke Brussels minggu depan untuk menuntut persyaratan yang lebih baik dari Uni Eropa, surat kabar Sunday Times melaporkan.

Surat kabar itu mengutip "menteri dan pembantu" yang mengatakan, mereka mengharapkan dia mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia menunda pemungutan suara. Secara luas diperkirakan dia akan kalah, dan menteri khawatir bahwa skala kekalahan seperti itu akan bisa menurunkan pemerintahannya.



May akan menuju ke Brussels minggu depan untuk membuat seruan akhir kepada Uni Eropa, guna meningkatkan kesepakatan keluarnya Inggris dari blok itu,  setelah peringatan dari para menteri bahwa persyaratan yang lebih baik diperlukan untuk memenangkan dukungan anggota parlemen.

Juru bicara May mengatakan pada hari Jumat bahwa pemungutan suara akan dilakukan minggu depan, meskipun ada panggilan dari beberapa anggota parlemen untuk penundaan.

Dengan masa depan yang berada dalam keseimbangan, May telah berulang kali menegaskan bahwa kesepakatannya, yang membayangkan untuk melanjutkan hubungan dekat dengan Uni Eropa, adalah satu-satunya, dan bahwa alternatifnya adalah tidak ada kesepakatan dari Uni Eropa atau mungkin tidak ada Brexit sama sekali.


Theresa May Galau Soal Voting, Brexit Molor dari Jadwal?Foto: Infografis/Poin-poin Perjanjian Brexit/Arie Pratama

Namun, tekanan pada May meningkat selama akhir pekan setelah anggota parlemen Konservatif Will Quince berhenti dari peran pemerintahnya pada hari Sabtu karena menentang kesepakatannya, dan Sunday Times mengatakan akan ada pengunduran diri selanjutnya.

Seorang menteri mengatakan kepada Sunday Times, bahwa dia akan berhenti jika pemungutan suara dilanjutkan, dan surat kabar itu menambahkan bahwa setidaknya dua menteri pendukung Brexit dan dua anggota kantor juga berada di ambang pengunduran diri, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (09/12/18).

The Sunday Times juga mengatakan, bahwa beberapa menteri berencana untuk referendum kedua pada keanggotaan Uni Eropa, menunjuk menteri kabinet kantor David Lidington, dan menteri kehakiman, David Gauke, sebagai mereka yang mempertimbangkan hasil yang mungkin.

(gus) Next Article Brexit Temui Babak Baru, Inggris Balik Jadi Anggota UE?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular