Internasional

Pemerintah & Bank Sentral Inggris Akan Beberkan Dampak Brexit

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
28 November 2018 17:32
Pemerintah dan bank sentral Inggris bersiap meningkatkan peringatan mereka akan kemungkinan terjadinya pukulan ekonomi dari proses Brexit no-deal.
Foto: Infografis/Brexit/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris dan bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), pada hari Rabu (28/11/18) bersiap meningkatkan peringatan mereka akan kemungkinan terjadinya pukulan terhadap ekonomi dari proses Brexit yang tanpa kesepakatan (no-deal).

Upaya itu dapat membantu Perdana Menteri Theresa May mengatasi penolakan yang mendalam dari parlemen terhadap rencananya.


Selama hampir empat bulan sebelum Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, May telah gagal mendapatkan dukungan dari sebagian besar anggota Partai Konservatif yang ia pimpin untuk perjanjian yang baru saja disepakati dengan para pemimpin Uni Eropa, Minggu. Penolakan parlemen Inggris dapat membuat terjadinya Brexit no-deal.

Gubernur BoE Mark Carney dan Menteri Keuangan Philip Hammond sebelumnya telah menekankan pentingnya masa transisi, seperti yang termasuk dalam rencana May, untuk mengeluarkan Inggris dari keanggotaan empat dasawarsa Uni Eropa, dilansir dari Reuters.

Carney mengatakan pada pekan lalu bahwa dampak meninggalkan blok tanpa transisi bisa menjadi serupa dengan krisis minyak tahun 1970-an bagi ekonomi terbesar kelima di dunia itu.

The Daily Telegraph menulis bahwa laporan pemerintah yang diajukan hari Rabu akan menunjukkan bahwa dalam skenario yang merefleksikan rencana May, ekonomi Inggris akan menjadi 1%-2% lebih kecil dalam waktu 15 tahun daripada jika negara itu tetap di Uni Eropa. Tapi perekonomiannya akan 7,6% lebih kecil jika tidak ada kesepakatan.

Pemerintah & Bank Sentral Inggris Akan Beberkan Dampak BrexitFoto: Infografis/Poin-poin Perjanjian Brexit/Arie Pratama
Perkiraan tersebut kemungkinan akan membangkitkan kembali protes dari para pendukung perpisahan Inggris yang lebih definitif dari Uni Eropa yang menuduh pemerintah mencoba menakut-nakuti para pemilih agar tetap di zona euro jelang referendum Brexit 2016.

"Secara politis, ini tampak seperti pengulangan Project Fear," kata Dominic Raab, yang mengundurkan diri sebagai menteri Brexit awal bulan ini, kepada Telegraph. "Orang-orang berharap untuk terinspirasi, bukan takut untuk tunduk pada pemerintah."

Pendukung Brexit mengatakan kesepakatan May akan merugikan ekonomi Inggris, membuatnya lebih sulit untuk mengikat kesepakatan perdagangan dengan negara dan wilayah yang berkembang lebih cepat di luar Eropa.

Pemerintah diharapkan untuk mempublikasikan penilaiannya terhadap dampak hasil Brexit yang berbeda, termasuk perbandingan dengan apa yang terjadi bila Inggis tetap di UE.

Kemudian sore harinya, BoE akan mempublikasikan penilaiannya tentang implikasi untuk suku bunga dan pengawasannya terhadap sektor perbankan yang timbul dari skenario Brexit yang berbeda.


Carney dan pejabat senior lainnya di bank sentral telah memperingatkan para investor untuk tidak mengandalkan pemotongan biaya pinjaman jika terjadi guncangan ekonomi. Ia mengatakan bahwa hal itu dapat mendorong kenaikan inflasi secara tajam serta pertumbuhan yang terganggu.

Bersamaan dengan analisis Brexit, BoE akan menerbitkan Laporan Stabilitas Keuangan reguler dan hasil dari stress test tahun 2018 terhadap bank-bank di Inggris.

Financial Conduct Authority, regulator pasar keuangan Inggris, juga akan menerbitkan laporan dampak Brexit hari Rabu sore waktu setempat.


(prm) Next Article Bank Sentral Inggris Tahan Bunga Acuan di 0,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular