
Internasional
Theresa May Sebut Pelengseran Dirinya Bisa Tunda Brexit
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
18 November 2018 21:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan jumlah surat yang diperlukan untuk memicu mosi tidak percaya di Parlemen belum terpenuhi dan pergantian kepemimpinan hanya bakal semakin menunda Brexit, Minggu (18/11/2018).
"Sejauh yang Saya tahu, tidak, itu belum (sampai batas)," kata May dilansir dari Sky News, ketika ditanya apakah ambang batas telah dipenuhi untuk kontes kepemimpinan formal, tulis laporan Reuters. Di bawah aturan Partai Konservatif sendiri, butuh 48 suara untuk mosi tidak percaya. Sampai saat ini, baru 20 surat yang tercatat dan sisanya masih dikirim dan belum dideklarasikan.
Jika 48 anggota parlemen Konservatif (Anggota Parlemen) mendukung mosi tidak percaya, akan ada kontes kepemimpinan dan May akan membutuhkan lebih dari 50% suara untuk tetap menjabat. Di sisi positifnya, jika Ia memenangkan suara itu, Ia bebas ancaman pelengseran lagi setidaknya selama setahun. Paling cepat, pemungutan suara bisa terlaksana Senin ini.
Dilansir dari Sky News, May mengatakan Ia akan pergi ke Brussels untuk bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Ia menambahkan bahwa ketika kesepakatan itu datang ke Parlemen, anggota parlemen harus berpikir tentang perlunya menyampaikan Brexit. Jika kesepakatan itu ditolak oleh Parlemen, May mengatakan pemerintah akan kembali dengan proposal untuk langkah berikutnya.
Pada Minggu, ketua komite kepemimpinan mengatakan ambang batas untuk melengserkan May masih belum dipenuhi. Pekan lalu, May mengatakan Ia telah mendapatkan dukungan yang cukup dari para menteri seniornya untuk rancangan kesepakatan Brexit agar tetap bergerak maju sesuai jadwal.
Ia juga menerima dukungan dari pejabat di Uni Eropa (UE) awal pekan ini. Sterling jatuh ke US$1,2833 (Rp 18.751) dari sekitar US$1,2994 (Rp 18.986) pada Kamis, menyusul berita pengunduran diri Dominic Raab mantan sekretaris Brexit. Mata uang mengalami minggu yang volatil didorong oleh ketidakpastian seputar nasib May pada draf kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris.
Sejak saat itu mata uang Pound stabil, dan Jumat pagi telah menguat pada US$1,2807 terhadap dolar. Kelemahan lebih lanjut di sterling diperkirakan, walaupun dengan ketidakpastian di sekitar kepemimpinan May. Namun, May mengatakan kepada Sky News bahwa mengubah kepemimpinan tidak akan membuat negosiasi menjadi lebih mudah. Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa Inggris seharusnya tidak mencapai situasi di mana Brexit ditunda atau orang mencoba untuk menghentikannya terjadi. Dapat juga mengatakan bahwa referendum kedua tidak ada di dalam rencana.
(gus) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
"Sejauh yang Saya tahu, tidak, itu belum (sampai batas)," kata May dilansir dari Sky News, ketika ditanya apakah ambang batas telah dipenuhi untuk kontes kepemimpinan formal, tulis laporan Reuters. Di bawah aturan Partai Konservatif sendiri, butuh 48 suara untuk mosi tidak percaya. Sampai saat ini, baru 20 surat yang tercatat dan sisanya masih dikirim dan belum dideklarasikan.
Dilansir dari Sky News, May mengatakan Ia akan pergi ke Brussels untuk bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker. Ia menambahkan bahwa ketika kesepakatan itu datang ke Parlemen, anggota parlemen harus berpikir tentang perlunya menyampaikan Brexit. Jika kesepakatan itu ditolak oleh Parlemen, May mengatakan pemerintah akan kembali dengan proposal untuk langkah berikutnya.
Pada Minggu, ketua komite kepemimpinan mengatakan ambang batas untuk melengserkan May masih belum dipenuhi. Pekan lalu, May mengatakan Ia telah mendapatkan dukungan yang cukup dari para menteri seniornya untuk rancangan kesepakatan Brexit agar tetap bergerak maju sesuai jadwal.
Ia juga menerima dukungan dari pejabat di Uni Eropa (UE) awal pekan ini. Sterling jatuh ke US$1,2833 (Rp 18.751) dari sekitar US$1,2994 (Rp 18.986) pada Kamis, menyusul berita pengunduran diri Dominic Raab mantan sekretaris Brexit. Mata uang mengalami minggu yang volatil didorong oleh ketidakpastian seputar nasib May pada draf kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris.
Sejak saat itu mata uang Pound stabil, dan Jumat pagi telah menguat pada US$1,2807 terhadap dolar. Kelemahan lebih lanjut di sterling diperkirakan, walaupun dengan ketidakpastian di sekitar kepemimpinan May. Namun, May mengatakan kepada Sky News bahwa mengubah kepemimpinan tidak akan membuat negosiasi menjadi lebih mudah. Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa Inggris seharusnya tidak mencapai situasi di mana Brexit ditunda atau orang mencoba untuk menghentikannya terjadi. Dapat juga mengatakan bahwa referendum kedua tidak ada di dalam rencana.
(gus) Next Article Dikepung Pemberontakan, PM Inggris Menangkan Voting Brexit
Most Popular