
Seberapa Siap Mobil RI Mengonsumsi B20?
Exist In Exist, CNBC Indonesia
31 August 2018 08:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan wajib biodiesel dengan bauran 20% minyak sawit (B20) ditargetkan mulai berlaku sejak 1 September 2018.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto, mengatakan sebagian Agen Pemegang Merek (APM) sudah menyatakan siap mengunakan B20.
"Sebagian APM sudah melapor kepada kita bahwa siap. Tanyakan ke APM masing-masing. Tapi, kita Gaikindo, sudah dapat masukan dari beberapa merek yang menyatakan siap," kata Jongkie kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/8/2018).
Namun, pengusaha truk dan angkutan bus menilai masih ada beberapa hal yang harus diperjelas sebelum aturan ini benar-benar diterapkan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan hingga saat ini belum ada sosialisasi kepada kalangan pengusaha truk terkait aturan B20 ini.
"Belum. Belum ada sosialisai. Apa mau B20 saja, apakah masih ada solar subsidi lainnya, kita tidak tau nih, atau hanya pilihan subsidi dan tidak subsidi, yang subsidi B20, yang tidak subsidi Pertadex, kan [kalau seperti itu] jelas," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/8/2018).
Selain itu, keamanan kandungan B20 untuk mesin kendaraan juga masih diragukan. Untuk itu, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan meminta agar agen pemegang merek (APM) dapat menjamin kandungan B20 aman untuk mesin kendaraan.
"Sering kali kalau ada permasalahan teknis pada sistem kompresi, oleh APM [disebut] kerusakan karena kualitas BBM [Bahan Bakar Minyak] yang tidak sesuai/jelek," tuturnya.
Selama ini, pada sistem penyaringan (filter) BBM, lanjutnya, sering terjadi blocking atau penyumbatan karena gel yang kadang seperti berlumpur.
"Yang mana kami ketahui selama ini kualitas solar masih dengan B10, apa kabarnya kalau menjadi B20? Hal yang terjadi sampai saat ini kami boros akan filter solar. Penggantian filter tidak sesuai rekomendasi perawatan APM [setiap 15.000 km]," paparnya.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, sebagai APM mobil Mitsubishi, merupakan salah satu APM yang menyatakan sudah siap menggunakan B20.
Meskipun demikian, Head of PC Technical Service & CS Support Section Mitsubishi Indonesia, Irwansyah Siregar, mengakui pemilik mobil memang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk perawatan kendaraannya karena frekuensi penggantian filter fuel menjadi lebih sering.
"Frekuensi perawatan dan treatment fuel filter tidak bisa disamakan dengan penggunaan bahan bakar standar. Penggunaan B20 memiliki potensi lebih tinggi menimbulkan sumbatan di fuel filter, karena kandungan bio-nya khususnya pada saat ambient temperatur yang rendah atau dingin," paparnya.
Selain Mitsubishi, PT Toyota Astra Motor sebagai APM mobil Toyota juga menyatakan siap menyukseskan program B20 yang dicanangkan pemerintah.
Sementara itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku APM mobil Suzuki mengatakan dalam waktu dekat perusahaan akan mengeluarkan produk Ertiga bermesin diesel yang dipastikan siap menggunakan B20.
(prm) Next Article Besok, ESDM Teken Kontrak dengan Pemasok-Penyalur B20
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D. Sugiarto, mengatakan sebagian Agen Pemegang Merek (APM) sudah menyatakan siap mengunakan B20.
"Sebagian APM sudah melapor kepada kita bahwa siap. Tanyakan ke APM masing-masing. Tapi, kita Gaikindo, sudah dapat masukan dari beberapa merek yang menyatakan siap," kata Jongkie kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/8/2018).
Namun, pengusaha truk dan angkutan bus menilai masih ada beberapa hal yang harus diperjelas sebelum aturan ini benar-benar diterapkan.
"Belum. Belum ada sosialisai. Apa mau B20 saja, apakah masih ada solar subsidi lainnya, kita tidak tau nih, atau hanya pilihan subsidi dan tidak subsidi, yang subsidi B20, yang tidak subsidi Pertadex, kan [kalau seperti itu] jelas," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/8/2018).
Selain itu, keamanan kandungan B20 untuk mesin kendaraan juga masih diragukan. Untuk itu, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan meminta agar agen pemegang merek (APM) dapat menjamin kandungan B20 aman untuk mesin kendaraan.
"Sering kali kalau ada permasalahan teknis pada sistem kompresi, oleh APM [disebut] kerusakan karena kualitas BBM [Bahan Bakar Minyak] yang tidak sesuai/jelek," tuturnya.
Selama ini, pada sistem penyaringan (filter) BBM, lanjutnya, sering terjadi blocking atau penyumbatan karena gel yang kadang seperti berlumpur.
"Yang mana kami ketahui selama ini kualitas solar masih dengan B10, apa kabarnya kalau menjadi B20? Hal yang terjadi sampai saat ini kami boros akan filter solar. Penggantian filter tidak sesuai rekomendasi perawatan APM [setiap 15.000 km]," paparnya.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, sebagai APM mobil Mitsubishi, merupakan salah satu APM yang menyatakan sudah siap menggunakan B20.
Meskipun demikian, Head of PC Technical Service & CS Support Section Mitsubishi Indonesia, Irwansyah Siregar, mengakui pemilik mobil memang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk perawatan kendaraannya karena frekuensi penggantian filter fuel menjadi lebih sering.
"Frekuensi perawatan dan treatment fuel filter tidak bisa disamakan dengan penggunaan bahan bakar standar. Penggunaan B20 memiliki potensi lebih tinggi menimbulkan sumbatan di fuel filter, karena kandungan bio-nya khususnya pada saat ambient temperatur yang rendah atau dingin," paparnya.
Selain Mitsubishi, PT Toyota Astra Motor sebagai APM mobil Toyota juga menyatakan siap menyukseskan program B20 yang dicanangkan pemerintah.
Sementara itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku APM mobil Suzuki mengatakan dalam waktu dekat perusahaan akan mengeluarkan produk Ertiga bermesin diesel yang dipastikan siap menggunakan B20.
(prm) Next Article Besok, ESDM Teken Kontrak dengan Pemasok-Penyalur B20
Most Popular