Menteri Rini Optimistis Pertamina Bisa Rebut Blok Rokan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 July 2018 11:00
Menteri BUMN Rini Soemarno yakin penawaran Pertamina bisa bersaing dengan Chevron untuk merebut blok Rokan
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis Pertamina bisa memberikan penawaran yang kompetitif terkait dengan kompetisinya dengan Chevron Pasific Indonesia (CPI) untuk mengelola blok Rokan.

Menteri BUMN Rini Soemarno berharap Pertamina sebagai perusahaan BUMN bisa memenangkan kompetisi tersebut mengingta potensi yang bisa diberikan oleh blok tersebut. 



"Pertamina ikut biding dan harapannya bisa menang. Saya harapannya (Pertamina) bisa memberikan biding yang kompetitif karena kami menganggap sebagai pemegang saham juga sudah bicara dengan Pertamina dan menganggap blok ini blok yang sangat bagus supaya Pertamina menghitung dengan detil dan kemarin laporannya mereka sudah menghitung dan mereka yakin bisa memberikan biding yang kompetitif," kata Rini di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/7).

Sebagaimana diketahui, blok Rokan adalah blok tersubur di Indonesia. Berdasarkan data dari Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sampai April 2018 tercatat produksi minyak di blok Rokan mencapai 210.280,60 BOPD, dan produksi gas-nya sebesar 24,26 MMSCFD.

Dengan potensi tersebut, syahdan, blok yang habis kontraknya pada 2021 mendatang, menjadi rebutan dua perusahaan migas besar, yakni Chevron Pasific Indonesia, yang saat ini merupakan kontraktor eksisting, dan PT Pertamina (Persero). Keduanya sudah memasukkan proposal lengkap terkait usulan pengelolaan blok Rokan.

Adapun, nilai investasi yang diajukan Chevron untuk bisa melanjutkan pengelolaan blok Rokan terungkap ke publik. Perusahaan migas asal Amerika ini disebut siap investasi hingga US$ 88 miliar atau setara Rp 1.266,4 triliun jika terpilih lagi untuk mengelola blok yang ada di Riau tersebut.

Merinci soal janji investasi yang disiapkan Chevron, Menko Maritim Luhut B Pandjaitan menyebutkan, investasi Chevron terdiri dari dua tahap. Pertama yakni untuk produksi total hingga 500 juta barel, nilai investasi yang dikucurkan senilai US$ 33 miliar. Masuk ke fase kedua, dengan produksi total 700 juta barel diperkirakan investasi bisa mencapai hingga US$ 55 miliar. 

Lalu, bagaimana dengan Pertamina? Perusahaan migas pelat merah ini pun juga menyatakan keinginannya untuk 100% pengelolaan blok terbesar di Indonesia ini jatuh ke tangan BUMN. 

Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, Pertamina melakukan pengajuan proposal atas Blok Rokan pada 28 Juni 2018. Dalam ajuannya itu Pertamina menyatakan siap melanjutkan pemanfaatan teknologi EOR seperti yang telah diterapkan saat ini oleh Chevron secara mandiri dan efisien. 

Nilai investasi yang disiapkan Pertamina memang belum terungkap hingga saat ini, namun berkaca dari pengalaman Pertamina saat mendapat blok Mahakam, alokasi belanja modal yang disiapkan perusahaan untuk kelola blok gas raksasa itu juga terbilang besar. Yakni, sekitar US$ 700 juta dan dana operasi US$ 1 miliar di 2018 atau setara Rp 24 triliun.


(gus) Next Article Geser Chevron, Pertamina Bongkar Pipa-pipa Tua Blok Rokan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular