Piala Dunia 2018

Timnya Kalah, Fans Ramai-ramai Jadi Calo Tiket Piala Dunia

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
11 July 2018 18:10
Ada sejumlah laporan kasus calo tiket yang ditahan polisi di 11 kota tuan rumah Piala Dunia Rusia.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Moscow, CNBC Indonesia - Di seberang kantor penjualan tiket Piala Dunia 2018 di Rusia, seorang pria berkata dia akan memberi "harga murah" untuk tiket pertandingan semifinal antara Inggris dan Kroasia yang digelar hari Kamis (12/7/2018). Dia menjual tiket itu hanya dengan harga US$1.500 (Rp 21,5 juta), dua kali lipat lebih murah dibandingkan tiket resminya.

Pria itu tahu sudah melanggar hukum, tapi warga Kolombia itu berkata dia membeli tiket tersebut karena berharap timnya bisa melaju ke babak selanjutnya, bukan terhenti di babak 16 besar.

[Gambas:Video CNBC]

Namun, Kolombia kalah adu penalti dengan Inggris pada hari Selasa (3/7/2018) pekan lalu, dan kini dia bersama dengan puluhan calo tiket lainnya mencoba menjual kembali tempat duduknya, dilansir dari Reuters.

"Saya tidak butuh tiketnya, karena itu saya menjualnya," kata pria itu, menolak untuk memberi tahu namanya meski masih mengalungkan fan ID Piala Dunia di lehernya. Artinya, dia sudah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat oleh otoritas Rusia.

Hanya tinggal tiga pertandingan yang tersisa di Piala Dunia 2018 dan percaloan tiket nampaknya mengambil momentum ini menjelang final tanggal 15 Juli. Apalagi, tim-tim unggulan seperti Jerman, Brasil, dan Argentina tidak bermain sebaik yang diharapkan.

Di awal tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang melarang penjualan kembali tiket Piala Dunia. Para pelanggar bisa dikenakan denda yang nilainya mencapai 25 kali harga asli tiket.

Meskipun begitu, di luar stasiun metro Dobryninskaya tidak terlihat petugas polisi di jalanan pada hari Senin (9/7/2018) siang. Satu mobil polisi melewati jalan itu tetapi tidak berhenti, dan seorang petugas di pintu masuk metro mengatakan dia tidak tahu bahwa percaloan tiket adalah sesuatu yang ilegal.

Calo tiket lain yang merupakan pria beraksen Amerika berkata polisi sudah turun tangan tetapi tidak menghentikan penjualan tiket kembali.

"Polisi sudah turun beberapa kali," katanya. "Mereka menangkap beberapa orang dan membawa mereka pergi, tapi selain itu mereka nampaknya tidak terlalu peduli."

Ada sejumlah laporan kasus calo tiket yang ditahan di 11 kota tuan rumah Piala Dunia Rusia, tetapi pihak kepolisian belum merilis statistik terkait jumlah penjualan tiket kembali yang berhasil diperoleh para pelanggar di turnamen sejauh ini.

Kementerian Dalam Negeri Rusia tidak membalas permintaan untuk berkomentar terkait hal ini.


Badan Pengatur Sepakbola Global FIFA mengecam percaloan dan mengizinkan pemindahtanganan tiket hanya jika pemegang tiket memiliki "hubungan sebelumnya" dengan orang yang menerima tiket.

"FIFA menganggap penjualan terlarang dan distribusi tiket sebagai sebuah isu serius dan bekerja sama dengan otoritas lokal, termasuk lembaga perlindungan konsumen di sejumlah negara, bekerja keras untuk mengidentifikasi dan menghentikan penjualan tiket tidak resmi," kata seorang juru bicara FIFA dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surel ke Reuters.

Meskipun begitu, dia tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang fakta bahwa percaloan sudah berlangsung di dekat pusat penjualan tiketnya di Moscow.

Calo tiket lain yang berbicara bahasa Rusia berkata kepada Reuters, "Beberapa orang mengambil tiket mereka di pusat layanan FIFA, kemudian pergi ke seberang jalan dan menjualnya".

Dia tidak mau menyebutkan namanya karena percaloan adalah tindakan kriminal.

Siapapun yang menyerahkan tiket yang tidak mereka inginkan ke FIFA akan menerima uang ganti dengan harga asli jika tiket tersebut terjual melalui platform penjualan kembali online yang resmi.

FIFA berkata lebih dari 95.000 tiket sudah terjual lewat platform itu dan para penggemar masih bisa menyerahkan tiket ekstra mereka untuk dijual kembali sampai final.

"Stadion akan kosong tanpa [percaloan] ini," kata seorang calo berusia 28 tahun dari Kyrgyzstan. "Semua orang melakukannya dan polisi tidak akan menghentikan Anda."
(prm) Next Article Jual Tiket Piala Dunia 2018 Kemahalan, Viagogo Digugat FIFA

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular