Piala Dunia 2018

Piala Dunia Berjalan Sukses, Putin Bisa Berbangga Hati

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 July 2018 17:54
Piala Dunia Berjalan Sukses, Putin Bisa Berbangga Hati
Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebelum kickoff Piala Dunia Rusia hampir sebulan yang lalu, penggemar sepak bola telah diberi tahu untuk menanggung risiko mereka sendiri jika menghadiri turnamen di Rusia, yang digambarkan sebagai 'pemain ganas' di panggung dunia dan Putin, pemimpinnya, digambarkan sebagai persona non grata.

Setelah beberapa minggu menggelar turnamen dan menjamu bintang sepakbola internasional, para pakar dan masyarakat yang telah berkunjung ke Rusia sebagian besar tidak memiliki apa pun kecuali komentar dan pengalaman positif.

Turnamen ini juga 'merobek' buku aturan tradisi sepakbola, di mana beberapa tim negara favorit (Brasil, Jerman, Spanyol, dan Argentina) kalah di awal kompetisi.

Prancis berhasil memenangkan Piala Dunia pada hari Minggu (15/7/2018), mengalahkan Kroasia di final yang sarat gol - yang termasuk gol bunuh diri -, invasi lapangan, dan keputusan kontroversial menggunakan video assistant referee atau VAR. Final dramatis menggambarkan turnamen yang terbukti menarik, mudah diingat, dan tidak dapat diprediksi.

Tim tuan rumah Rusia, yang menempati peringkat ke-70 di daftar FIFA (tim peringkat terendah di turnamen) sebelumnya, mengalami keberhasilan tak terduga di Piala Dunia yang telah membuat senang para penggemarnya. Rusia dikalahkan Kroasia lewat adu penalti di perempat final. Namun, keberhasilannya mencapai titik itu saja sudah dianggap sebagai prestasi tersendiri.

"Saya pikir Piala Dunia ini akan dicatat dalam sejarah sebagai salah satu kejuaraan terbaik dan paling sukses," kata Alexander Rahr, seorang analis urusan Rusia di Forum Jerman-Rusia, kepada CNBC International yang dilansir hari Senin (16/7/2018). "Orang-orang takut pada hooligan Rusia tetapi orang-orang Rusia telah menunjukkan bahwa mereka adalah tuan rumah yang baik."


"Saya berharap ini akan memberi Rusia kemajuan, karena orang-orang di sana tidak pernah menerima begitu banyak kunjungan. Ada ribuan pengunjung dalam sebulan, tidak hanya di Moskow dan St. Petersburg tetapi di provinsi lain juga, dan orang yang mengunjunginya adalah orang yang tidak akan pernah bepergian ke Rusia sebelumnya," katanya.
Tak perlu dikatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin mencintai Piala Dunia ini dan liputan pers positif yang telah diberikan untuk negaranya.

Jumat lalu, Putin mengatakan turnamen, yang dimainkan tanpa kekerasan antarpenggemar atau insiden besar, telah membantu membantah stereotip tentang negaranya.

Pada pertemuan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino dan mantan pemain sepak bola di Kremlin, Putin mengatakan "banyak stereotip tentang Rusia telah diruntuhkan".

'Rusia adalah negara yang ramah dan bersahabat bagi mereka yang datang mengunjungi kami. Sebagian besar, telah dilakukan oleh penggemar sepakbola kami."

Infantino dari FIFA menjawab bahwa "virus sepakbola telah masuk ke dalam tubuh setiap warga Rusia," katanya. Ia menambahkan: "Kami semua jatuh cinta dengan Rusia. Kami semua, semua orang yang telah berada di sini untuk beberapa waktu dan sekarang telah menemukan negara yang tidak kami ketahui."

Lothar Matthaus, mantan kapten Jerman, mengatakan Piala Dunia ini telah menjadi "salah satu yang terbaik dalam 40 tahun terakhir. Terima kasih, Presiden, terima kasih Rusia."

Otilia Dhand, wakil presiden senior di konsultan risiko Teneo Intelligence, mengatakan kepada CNBC bahwa turnamen ini "adalah acara publisitas yang dirancang untuk memproyeksikan citra positif Rusia di seluruh dunia."

"Meskipun memiliki sedikit relevansi geopolitik langsung, ini adalah alat kekuatan lunak yang dimaksudkan untuk meningkatkan persepsi Rusia di luar negeri di kalangan masyarakat luas," kataya, dilansir dari CNBC International.

Turnamen ini dihelat pada saat yang sulit bagi Rusia secara diplomatis di tengah sanksi yang sedang berlangsung untuk aneksasi Crimea pada 2014 dan perannya yang dirasakan dalam pemberontakan pro-Rusia di timur Ukraina.

Tuduhan ikut campur dalam pemilihan presiden AS pada tahun 2016, dukungan untuk mendestabilisasi partai-partai populis di Eropa, dan meracuni mata-mata Rusia di Amerika Serikat juga telah memicu kecurigaan terhadap Kremlin.

Dengan demikian, turnamen sepakbola yang sukses telah memberikan sedikit kelegaan dan memungkinkan saluran diplomatik yang dibuka kembali. Ketika Perancis bermain melawan Kroasia di final pada hari Minggu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggunakan kesempatan itu untuk berbicara dengan Putin, kantor berita TASS melaporkan. Selain dari dorongan di sisi hubungan masyarakat yang Rusia terima bulan lalu, analis akan memperhatikan dorongan ekonomi yang akan diberikan turnamen ke negara itu. Menjadi tuan rumah Piala Dunia terkenal berbiaya mahal, tuntutan infrastruktur sangat besar, dan para pihak masih belum tahu apakah manfaatnya melebihi biaya.


Vladimir Tikhomirov, kepala ekonom di BCS Financial Group, mengatakan kepada CNBC bahwa Piala Dunia telah memberi Rusia promosi dan dorongan ekonomi, tetapi yang terakhir bisa berumur pendek.

"Piala Dunia berjalan cukup baik dan telah membantu memberikan dampak positif pada persepsi dunia terhadap Rusia. Ini membantu pariwisata berkembang setelah acara selesai sehingga saya pikir akan ada beberapa efek positif. Tetapi saya tidak akan bertaruh pada peningkatan signifikan dalam arus pariwisata setelah acara tersebut," katanya kepada CNBC, Senin.

"Acara besar sekaliber ini, apakah itu Olimpiade atau Piala Dunia, mendukung ekonomi negara. Jadi, tentu saja Anda mendapat dorongan besar untuk pariwisata, layanan, transportasi, dan lain-lain sehingga semuanya membantu perekonomian," ujar Tikhomirov.

"Namun masalahnya adalah itu biasanya merupakan tren yang sangat singkat," katanya. Ia menambahkan bahwa "segera setelah acara berakhir biasanya ada resesi pasca-peristiwa dan penurunan besar dalam semua indeks ini, yang sebelumnya menunjukkan kenaikan yang signifikan selama acara tersebut."
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular