Piala Dunia 2018
Pendukung Amerika Latin Goyang Rusia di Piala Dunia 2018
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 June 2018 14:58

Moskow, CNBC Indonesia - Negara-negara Amerika Latin telah membuat kejutan di Piala Dunia 2018 dengan puluhan ribu penggemarnya yang berasal dari Meksiko dan Kolombia hingga Peru dan Argentina memadati 11 kota tuan rumah di Rusia.
Beberapa penduduk Eropa yang juga datang ke Rusia mengatakan banyak dari teman-temannya mengatakan pergi ke Rusia adalah keputusan gila.
Tingginya perbedaan pengunjung perhelatan olahraga akbar itu menggambarkan Rusia yang seperti terpisah di Eropa dalam 18 tahun pemerintahan Presiden Vladimir Putin
Saat ini Moskow merangkul sekutu baru yang kebetulan memuja sepakbola dan di negara itu kisah-kisah media yang memberatkan, yang sering dibesar-besarkan, tentang hooligan Rusia dan kasus-kasus peracunan jarang terjadi.
Keragaman ini dan unsur tambahan berupa pengunjung dari kelas menengah global yang sejatinya ingin menjelajah dunia, menjadikan jalan-jalan di Rusia dipenuhi tarian dengan ketukan Latin yang jelas.
"Kami tidak menyangka Rusia seindah ini dan orang-orang luar biasa," kata Mauricio Miranda sambil melambai-lambaikan bendera Kolombia di tepi Red Square di Moskow.
"Kami pasti akan kembali," kata pendukung berusia 30 tahun itu, dilansir dari AFP.
Konsultan public relations dari Belgia, Jo De Munter, tidak sepenuhnya menentang ini. Teman-temannya yang tak setuju.
"Saya pikir orang Eropa agak takut," kata pria berusia 46 tahun itu sambil menatap ke arah Mausoleum Lenin.
"Di Belgia, semua orang menyebut saya gila karena menonton sepakbola."
Beberapa penduduk Eropa yang juga datang ke Rusia mengatakan banyak dari teman-temannya mengatakan pergi ke Rusia adalah keputusan gila.
Tingginya perbedaan pengunjung perhelatan olahraga akbar itu menggambarkan Rusia yang seperti terpisah di Eropa dalam 18 tahun pemerintahan Presiden Vladimir Putin
Keragaman ini dan unsur tambahan berupa pengunjung dari kelas menengah global yang sejatinya ingin menjelajah dunia, menjadikan jalan-jalan di Rusia dipenuhi tarian dengan ketukan Latin yang jelas.
"Kami tidak menyangka Rusia seindah ini dan orang-orang luar biasa," kata Mauricio Miranda sambil melambai-lambaikan bendera Kolombia di tepi Red Square di Moskow.
"Kami pasti akan kembali," kata pendukung berusia 30 tahun itu, dilansir dari AFP.
Konsultan public relations dari Belgia, Jo De Munter, tidak sepenuhnya menentang ini. Teman-temannya yang tak setuju.
"Saya pikir orang Eropa agak takut," kata pria berusia 46 tahun itu sambil menatap ke arah Mausoleum Lenin.
"Di Belgia, semua orang menyebut saya gila karena menonton sepakbola."
Next Page
Amerika Latin Dominasi Pembelian Tiket
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular