
20.000 Ton Daging Kerbau India Masuk ke RI Sebelum Lebaran
Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 May 2018 18:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulog kembali mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 16.000 ton hingga 20.000 ton yang direncanakan tiba di Tanah Air sebelum Lebaran.
"Stok daging kerbau saat ini 4.175 ton. Yang mau masuk atau dalam perjalanan ke Indonesia itu 14.028 ton. Batch pertama 8800 ton, batch kedua delapan ribu sekian ton, batch ketiga nanti empat ribuan ton, jadi genap 20 ribu ton, kami sudah kontrak lagi 12.500 ton," jelas Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi, Senin (14/5/2018).
Andrianto mengatakan daging impor tersebut dijual dengan harga Rp 61.000 - 63.000/kg di level distributor dan tidak lebih dari Rp 80.000/kg di level konsumen akhir.
Adapun dari Januari 2018 hingga saat ini Bulog juga sudah mengimpor daging kerbau India sebanyak 32.500 ton.
Jumlah impor tersebut menurut Andrianto sudah tergolong besar dan pihaknya tidak akan menambah lagi daging kerbau dari luar negeri karena juga harus menyesuaikan kapasitas penyimpanan.
"Menyimpan daging itu kan butuh infrastruktur, kami harus punya gudang yang ada freezernya, gudang kami cukup terbatas jadi kami simpan sesuai penyimpanan kami," jelasnya.
Selain daging kerbau, Bulog mempunyai stok beras per 13 Mei 2018 sebanyak 1,26 juta ton yang terdiri dari beras impor 453.787 ton dan beras pengadaan untuk komersial 106.786 ton.
Selain itu, Bulog juga mempunyai stok gula sebanyak 189.358 ton, tepung terigu 894 ton, jagung 203 ton, dan minyak goreng 5,56 juta liter.
(ray/ray) Next Article Bulog Belum Bisa Impor 30 Ribu Ton Daging Brasil Tahun Ini
"Stok daging kerbau saat ini 4.175 ton. Yang mau masuk atau dalam perjalanan ke Indonesia itu 14.028 ton. Batch pertama 8800 ton, batch kedua delapan ribu sekian ton, batch ketiga nanti empat ribuan ton, jadi genap 20 ribu ton, kami sudah kontrak lagi 12.500 ton," jelas Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi, Senin (14/5/2018).
Andrianto mengatakan daging impor tersebut dijual dengan harga Rp 61.000 - 63.000/kg di level distributor dan tidak lebih dari Rp 80.000/kg di level konsumen akhir.
Jumlah impor tersebut menurut Andrianto sudah tergolong besar dan pihaknya tidak akan menambah lagi daging kerbau dari luar negeri karena juga harus menyesuaikan kapasitas penyimpanan.
"Menyimpan daging itu kan butuh infrastruktur, kami harus punya gudang yang ada freezernya, gudang kami cukup terbatas jadi kami simpan sesuai penyimpanan kami," jelasnya.
Selain daging kerbau, Bulog mempunyai stok beras per 13 Mei 2018 sebanyak 1,26 juta ton yang terdiri dari beras impor 453.787 ton dan beras pengadaan untuk komersial 106.786 ton.
Selain itu, Bulog juga mempunyai stok gula sebanyak 189.358 ton, tepung terigu 894 ton, jagung 203 ton, dan minyak goreng 5,56 juta liter.
(ray/ray) Next Article Bulog Belum Bisa Impor 30 Ribu Ton Daging Brasil Tahun Ini
Most Popular