Ditarget April, Impor Sapi Brasil Hingga Kini Tak Pasti
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
08 May 2018 18:21
Jakarta, CNBC Indonesia - Impor daging sapi asal Brasil kemungkinan bisa dibatalkan.
Pemerintah sebelumnya menargetkan impor daging sapi Brasil paling telat bisa dilakukan April agar dapat tiba di Indonesia dengan cepat, namun hingga Mei keputusan impor juga belum dipastikan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyebut saat ini keputusan untuk mengimpor daging sapi dari Brasil masih menunggu hasil kajian Tim Risk Analysis.
Apabila hasil kajian mengatakan impor daging sapi Brasil berisiko tinggi, maka dapat dibatalkan.
Analisa tersebut utamanya akan melihat dari segi kesehatan daging sapi yang didatangkan. Selain itu, Ketut mengatakan nanti pihaknya juga akan menunggu rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia terkait halal atau tidaknya daging dari Brasil.
"Yang kami tunggu adalah laporan MUI ke kami, apakah Brasil ini dari aspek kehalalannya sudah memenuhi syarat untuk Indonesia. Kehalalan bukan wewenang kami, itu MUI, kami serahkan sepenuhnya," tutur Ketut di Kantor Kementan, Selasa (8/5/2018).
Dari segi kebutuhan, dia menilai kebutuhan akan daging sapi sendiri selama puasa dan lebaran telah terpenuhi. Perkiraan Kementan, kebutuhan bulan Mei hingga Juni adalah 116.000 ton.
Sementara itu, pasokan daging telah berlebih hingga 7.034 ton. Dia merinci, ada persediaan dari dalam negeri sebesar 75.000 ton, lalu untuk impor ada sapi siap potong sebanyak 165.228 ekor atau setara 31.491 ton, daging sapi impor 12.531 ton, dan daging kerbau 3.948 ton.
"Dari penghitungan itu sudah ada surplus 7.000 ton, belum lagi dengan persediaan di Bulog yang sudah ada sebesar 50.000 ton," tambah Ketut.
Maka dari itu, Ketut mengatakan impor daging sapi dari Brasil bukanlah topangan utama untuk memenuhi kebutuhan hingga lebaran. Namun dia tak menutup kemungkianan, bila impor disetujui akan dilakukan pula untuk memenuhi kebutuhan hingga lebaran.
(ray/ray) Next Article Wah! RI Impor Hewan Hidup, dari Sapi Sampai Burung Beo
Pemerintah sebelumnya menargetkan impor daging sapi Brasil paling telat bisa dilakukan April agar dapat tiba di Indonesia dengan cepat, namun hingga Mei keputusan impor juga belum dipastikan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyebut saat ini keputusan untuk mengimpor daging sapi dari Brasil masih menunggu hasil kajian Tim Risk Analysis.
Analisa tersebut utamanya akan melihat dari segi kesehatan daging sapi yang didatangkan. Selain itu, Ketut mengatakan nanti pihaknya juga akan menunggu rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia terkait halal atau tidaknya daging dari Brasil.
"Yang kami tunggu adalah laporan MUI ke kami, apakah Brasil ini dari aspek kehalalannya sudah memenuhi syarat untuk Indonesia. Kehalalan bukan wewenang kami, itu MUI, kami serahkan sepenuhnya," tutur Ketut di Kantor Kementan, Selasa (8/5/2018).
Dari segi kebutuhan, dia menilai kebutuhan akan daging sapi sendiri selama puasa dan lebaran telah terpenuhi. Perkiraan Kementan, kebutuhan bulan Mei hingga Juni adalah 116.000 ton.
Sementara itu, pasokan daging telah berlebih hingga 7.034 ton. Dia merinci, ada persediaan dari dalam negeri sebesar 75.000 ton, lalu untuk impor ada sapi siap potong sebanyak 165.228 ekor atau setara 31.491 ton, daging sapi impor 12.531 ton, dan daging kerbau 3.948 ton.
"Dari penghitungan itu sudah ada surplus 7.000 ton, belum lagi dengan persediaan di Bulog yang sudah ada sebesar 50.000 ton," tambah Ketut.
Maka dari itu, Ketut mengatakan impor daging sapi dari Brasil bukanlah topangan utama untuk memenuhi kebutuhan hingga lebaran. Namun dia tak menutup kemungkianan, bila impor disetujui akan dilakukan pula untuk memenuhi kebutuhan hingga lebaran.
(ray/ray) Next Article Wah! RI Impor Hewan Hidup, dari Sapi Sampai Burung Beo
Most Popular