Akuisisi Rio Tinto, Tujuh Bank Siap Beri Pinjaman

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
13 April 2018 12:22
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menyebut 7 bank siap memberi pinjaman untuk akuisisi Rio Tinto di tambang Freeport.
Foto: CNBC Indonesia/Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum Budi Gunadi Sadikin menyebut ada tujuh bank yang telah siap untuk berpartisipasi memberi pinjaman kepada perseroan untuk mengakuisisi hak partisipasi (participating interest/PI) Rio Tinto sebesar 40% di PT Freeport Indonesia.

Dia belum dapat merinci bank-bank tersebut, namun dipastikan bank tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Salah satu yang dia rasa akan dipilih adalah bank asal Jepang karena penetapan bunga yang rendah.



"Macam-macam, dari tujuh itu ada dalam dan luar negeri. Jadi karena memang asetnya [Freeport] bagus, dari pembiayaan tidak ada masalah," ujar Budi di kantor Kementerian BUMN, Jumat (13/4/2018).

Sejalan dengan Kementerian BUMN, Budi memastikan juga mengajak bank sesama BUMN. Jumlah pinjaman yang besar, lanjut Budi, membuat pinjaman akan dilakukan dengan beberapa bank dengan batas nilai per proyek.

"Kalau mereka tidak bisa masuk atau jumlahnya tidak bisa diambil, bagi-bagi dengan yang lain," ungkap Budi.

Sebenarnya, kata Budi, Inalum sendiri sudah memiliki dana cash sebesar US$ 700 juta. Dividen anak usaha perseroan telah diambil agar ekuitas bagus dan lebih sehat untuk melakukan pinjaman.

Saat ini, pelaporan atas nilai valuasi Rio Tinto masih menunggu rapat tiga menteri, yakni Menteri BUMN, ESDM, dan Keuangan. Pertemuan itu sendiri belum jelas akan berlangsung kapan.

Tetapi sebelumnya, berbagai lembaga internasional pernah menyebut valuasi nilai saham partisipasi Rio Tinto di tambang PT Freeport Indonesia ditaksir senilai US$ 3,3 miliar atau setara Rp 44,5 triliun.

Penghitungan nilai ini dilakukan oleh HSBC, Credit Swiss, Morgan Stanley, dan yang paling terbaru adalah Deutsche Bank. "Deutsche Bank itu adalah salah satu indikator yang bagus," kata Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin di Hotel JW Marriot, beberapa waktu lalu.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menyebut pertemuan itu akan dilakukan secepatnya bila tiga menteri telah bisa bertemu bersamaan.

"Karena tidak mungkin satu persatu dikirimin surat, tidak mau, harus dilaporkan langsung ke tiga menteri," ujar Fajar.

(gus/gus) Next Article Dirut Inalum: Rio Tinto Bikin Divestasi Freeport Kompleks

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular