Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
15 January 2019 19:27
Di hadapan DPR, Inalum beberkan 3 program kerja pasca sukses divestasi Freeport akhir tahun lalu
Foto: Rapat anggota Komisi VII DPR (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah mengakuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51% milik negara, PT Inalum (Persero) telah menyiapkan sejumlah program yang akan dilakukan pasca divestasi tersebut.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjabarkan, setidaknya ada tiga program pasca divestasi itu, yang pertama yakni menjalankan rencana jangka panjang PTFI yang telah disusun dalam long term investment plan (LTIP).


"Pasca divestasi ada tiga strategic plan. Kami ingin menjalankan rencana jangka panjang ini dengan mempertimbangkan kemampuan cicilan utang jangka panjang. Sehingga produksi bawah tanah bisa sesuai seperti direncanakan," ujar Budi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Program kedua yakni melaksanakan transfer teknologi mengenai penambangan emas dan tembaga bawah tanah terbesar dan terkompleks di dunia. Budi menuturkan, pihaknya ingin agar tambang bawah tanah bukan hanya memberi keuntungan berupa finansial tetapi juga keuntungan yang sifatnya ilmu pengetahuan.

Untuk itu, lanjut Budi, hari ini, telah dilakukan penandatanganan dengan Universitas Cendrawasih untuk membantu pengembangan jurusan pertambangan di universitas tersebut.

"Kami memfasilitasi Universitas Cendrawasih agar mahasiswanya bisa mendapatkan kesempatan penelitian dan pembelajaran untuk tambang bawah tanah di dunia ini. Sehingga akan lebih banyak warga Papua asli yang bisa menjadi ahli geologi atau mining engineer," tambah Budi.

Adapun, untuk program ketiga yang akan dikerjakan yakni meningkatkan manfaat keberadaan PTFI bagi masyarakat Papua pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

"Kami ingin memastikan keberadaan PTFI ini semaksimal mungkin. Sekarang jalan bawah tanah sudah 600 km dan akan menjadi 1.000 km, selain itu juga masih ada tambang yang belum digarap. Potensi ini masih besar," tandas Budi.




(gus) Next Article Baru Rampung, Ada yang Minta Akusisi Freeport Dibatalkan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular