Internasional

Perang Dagang AS-China, Tesla, Ford dan BMW Kena Getahnya

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
05 April 2018 14:47
Perang Dagang AS-China, Tesla, Ford dan BMW Kena Getahnya
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa memberi dampak negatif pada produksi Kendaraan sport utility vehicle (SUV) mewah Jerman yang dibuat di AS Serikat (AS) dikirimkan ke China, dan ekspor kendaraan listrik milik Tesla Inc dan Ford Motor Co.

Jika perselisihan kedua negara itu meletus menjadi perang dagang, produksi otomotif kedua pihak bisa terkena dampaknya. Namun, pabrik-pabrik AS akan merasakan dampak terkuat karena China mengimpor hampir 270.000 kendaraan AS senilai US$11 miliar (Rp 151,3 triliun) dan mengekspor relatif lebih sedikit dari itu.

Pabrik Tesla di California, yang mengirimkan sekitar 15.000 mobil per tahun ke China, serta fasilitas BMW di Carolina Selatan dan pabrik Daimler AG di Alabama bisa kehilangan produksi senilai jutaan dolar jika China melanjutkan ancamannya untuk melipatgandakan bea impor.

Ketiga perusahaan itu mengekspor model kendaraan mewah, sebagian besar SUV, dengan margin yang tinggi. Melansir dari Reuters, masalah Ford menjadi dua kali lipat, termasuk impor kendaraan premium Lincoln ke China dan rencana untuk mengekspor mobil kecil terjangkau bernama Focus dari China ke AS.

Sementara itu, dampak ke General Motor Co terbatas karena produsen otomotif itu hanya mengimpor 30.000 mobil crossover bermerk Buick Envision per tahun ke China, sementara hanya mengirimkan balik dengan jumlah yang sedikit.

Saham produsen otomotif ditutup lebih tinggi pada hari Rabu (4/4/2018) seraya saham-saham di Wall Street membaik di perdagangan siang hari ketika ketakutan para investor mereda. Saham Tesla ditutup naik 7,3% di posisi $286,94, sementara saham Ford naik 1,6% di harga $11,33 dan saham GM meningkat 3% senilai $38,03.

Brian Johnson, Analis Otomotif di Barclays, memprediksi Tesla "akan menghadapi dampak secara relatif dari kenaikan tarif otomotif," karena China menyumbang 17% ke pendapatan perusahaan, katanya dalam sebuah catatan untuk investor di hari Rabu.
AS memiliki periode komentar terhadap rencana tersebut selama 60 hari, dan China menanti tindakan dari AS sebelum menerapkan tarifnya. Sumber yang berbasis di Washington dan dekat dengan salah satu produsen otomotif menyebut tindakan tersebut sebagai "sebuah latihan dari kedua negara [dan] bagian dari sebuah proses" yang akan dilakukan dua bulan mendatang.

China telah mengancam untuk melipatgandakan bea impor menjadi 50% pada produk otomotif dan barang-barang impor AS lainnya sebagai pembalasan terhadap usulan tarif pemerintah Trump pada berbagai macam produk China, termasuk kendaraan dan otomotif.
Tarif impor yang diusulkan AS pada kendaraan buatan China bisa mempengaruhi rencana Ford untuk menggeser produksi mobil Focus dari Michigan, AS, ke China tahun depan. Tahun lalu, langkah tersebut bisa membuat perusahaan menghemat $500 juta.

Sementara itu, merek Lincoln berjuang untuk mendapatkan daya tarik di pasar mobil mewah China. Ford berkata perusahaannya telah mengirimkan sekitar 80.000 kendaraan per tahun ke China, termasuk berbagai model Lincoln.

Ford menolak untuk berkomentar secara spesifik tentang rencananya terhadap Focus dan Lincoln.

"Kami mendorong kedua pemerintahan untuk bekerjasama menyelesaikan masalah di antara dua perekonomian yang penting ini," kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan resmi hari Rabu.

Sementara itu, Juru Bicara Mercedes-Benz mengatakan perusahaan tidak berspekulasi tentang negosiasi yang sedang berlangsung, sembari mengatakan pihaknya "mengawasi situasi dengan ketat".

BMW dalam sebuah pernyataan mengatakan "Peningkatan yang lebih jauh dalam konflik dagang antara AS dan China akan membahayakan semua pemegang kepentingan". 

Tesla menolak untuk berkomentar. Juru Bicara dari serikat United Auto Workers, yang merepresentasikan pekerja di Ford dan GM kecuali Tesla, BMW dan Mercedes-Benz, juga menolak untuk berkomentar.

GM berkata pada hari Rabu "masih terlalu dini" untuk mengatakan usulan tarif dari pemerintahan Trump akan berdampak pada rencana produksi Envision ke depan.

Impor kendaraan China dari semua pasar naik menjadi 1,2 juta tahun lalu, menurut China Automobile Dealers Association. Kurang dari seperempatnya, atau sebanyak 267.473 menurut Statista, berasal dari pabrik otomotif AS. Jumlah tersebut sudah termasuk 100.000 kendaraan dari pabrik BMW di Carolina Selatan.

Keputusan tentang kemungkinan dan lokasi untuk menggeser produksi kendaraan bisa memperumit tindakan Presiden AS Donald Trump untuk mengubah secara signifikan atau keluar dari Perjanjian Perdagangan bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) yang memungkinkan pengiriman kendaraan bebas bea ke AS dari Meksiko dan Kanada.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular