Ford Jadi Korban Perang Dagang, Penjualan di China Anjlok 43%

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
13 October 2018 15:27
Produsen mobil Amerika Serikat (AS) terbesar kedua ini, terkena dampak perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China.
Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan Ford di China turun 43% pada September dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Ini menjadi sinyal perlambatan penjualan di pasar mobil terbesar di dunia. Penurunan penjualan mobil di China telah berlangsung selama 3 bulan berturut-turut tahun ini.

Produsen mobil Amerika Serikat (AS) terbesar kedua ini, terkena dampak perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China. Padahal Ford menjual mobil di China melalui kemitraan dengan perusahaan lokal.

Saham Ford turun hampir 30% sejak awal tahun 2018. Dimana harga saham mencapai titik terendah terendah US$8,57 dalam 52 minggu pada perdagangan Jumat.

Penjualan mobil mengalami penurunan secara keseluruhan di China, kata Michael Dunne, presiden ZoZo Go, perusahaan penasihat investasi yang mengikuti perusahaan kendaraan otonom dan elektrik China. Ini adalah penurunan berkelanjutan pertama yang telah dilihat Dunne sejak krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, katanya.

Ada tiga faktor utama yang mendorong penurunan permintaan. Pertama, tindakan keras terhadap beberapa jenis praktik pinjaman peer-to-peer di China, fitur dari sistem keuangan China yang biasanya memungkinkan orang Cina yang kurang kaya untuk meminjam uang pada tingkat yang lebih baik daripada apa yang ditawarkan bank.

Kedua, kehati-hatian umum di kalangan konsumen Cina yang muncul baru-baru ini. "Ketika waktu bagus, orang Cina benar-benar bullish dan berani," katanya.

"Tetapi ketika waktu tidak pasti mereka menjadi sangat konservatif."

Ada mentalitas tertentu yang dapat menjadi kunci di antara konsumen China. Hal tersebut lebih jelas daripada kurangnya kepercayaan konsumen yang terlihat di Amerika Serikat, misalnya. "Hal itu menular," tambahnya.

Terlebih lagi, ada perang dagang dengan AS, yang telah memperparah ketidakpastian yang dirasakan banyak orang Tionghoa dari perlambatan ekonomi secara keseluruhan.

Ford memiliki masalah unik di China, kata Dunne. Produsen mobil tersebut belum membawa produk baru ke pasar selama lebih dari setahun, dan konsumen China mencari mobil di tempat lain. Ford diperkirakan akan membawa produk baru ke China dalam beberapa bulan ke depan, katanya.

Ford tidak segera segera memberikan komentar saat diminta.
(hps/hps) Next Article Hindari Bea Impor AS, Ford Justru Dorong Produksi di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular