
Ford Pangkas 7.000 Karyawan
Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
20 May 2019 23:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford Motor, berencana memangkas 7.000 karyawannya, atau 10% dari total karyawannya di seluruh dunia. Pengurangan jumlah karyawan ini merupakan bagian dari rencana aksi restrukturisasi yang dilakukan Ford, untuk bisa menghemat biaya US$ 600 juta per tahun.
Rencana pemangkasan ini akan selesai pada Agustus tahun ini. Dilansir dari CNBC International, Senin (20/5/2019), rencana pengurangan jumlah karyawan ini disampaikan CEO Ford, Jim Hackett, dalam surat elektronik atau email kepada para karyawannya hari ini.
Dari rencana pengurangan karyawan ini, sebanyak 2.300 karyawan dari AS akan dikurangi. Data akhir 2018, Ford memiliki 199.000 kartawan di seluruh dunia, sudah berkurang 3.000 orang dari tahun sebelumnya.
Hackett memperkirakan, 20% dari karyawan setingkat manajer ke atas akan dikurangi jumlahnya, sebagai langkah untuk mengurangi birokrasi.
Sekitar 900 dari rencana pengurangan 7.000 karyawan rencananya akan dilakukan pekan ini. Dari 900 karyawan tersebut, sebanyak 500 orang akan berasal dari AS. Perusahaan otomotif yang yang bermarkas di Michigan, AS ini juga hampir menyelesaikan desain ulang dari organisasinya di Eropa, China, Amerika Selatan, dan negara-negara lainnya.
"Untuk menyukseskan daya saing industri kita, dan memenangkan posisi Ford dalam menghadapi perubahan masa depan yang cepat, kita harus memangkas birokrasi, memperkuat level manajer, percepat pengambilan keputusan, dan memangkas biaya," kata Hackett dalam surat elektroniknya.
(wed/gus) Next Article Demi Efisiensi, Ford Serius Tutup Pabrik di Inggris Pada 2020
Rencana pemangkasan ini akan selesai pada Agustus tahun ini. Dilansir dari CNBC International, Senin (20/5/2019), rencana pengurangan jumlah karyawan ini disampaikan CEO Ford, Jim Hackett, dalam surat elektronik atau email kepada para karyawannya hari ini.
Dari rencana pengurangan karyawan ini, sebanyak 2.300 karyawan dari AS akan dikurangi. Data akhir 2018, Ford memiliki 199.000 kartawan di seluruh dunia, sudah berkurang 3.000 orang dari tahun sebelumnya.
Hackett memperkirakan, 20% dari karyawan setingkat manajer ke atas akan dikurangi jumlahnya, sebagai langkah untuk mengurangi birokrasi.
Sekitar 900 dari rencana pengurangan 7.000 karyawan rencananya akan dilakukan pekan ini. Dari 900 karyawan tersebut, sebanyak 500 orang akan berasal dari AS. Perusahaan otomotif yang yang bermarkas di Michigan, AS ini juga hampir menyelesaikan desain ulang dari organisasinya di Eropa, China, Amerika Selatan, dan negara-negara lainnya.
"Untuk menyukseskan daya saing industri kita, dan memenangkan posisi Ford dalam menghadapi perubahan masa depan yang cepat, kita harus memangkas birokrasi, memperkuat level manajer, percepat pengambilan keputusan, dan memangkas biaya," kata Hackett dalam surat elektroniknya.
(wed/gus) Next Article Demi Efisiensi, Ford Serius Tutup Pabrik di Inggris Pada 2020
Most Popular