Internasional

Larry Kudlow: Kebijakan Bea Impor Trump Mungkin Tidak Berlaku

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 April 2018 07:02
Penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump, Larry Kudlow, mengatakan ada kemungkinan kebijakan bea impor AS terhadap China tidak jadi diterapkan.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Bea impor yang diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin tidak akan diterapkan pada akhirnya, kata penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, hari Rabu (4/4/2018).

"Ya, mungkin saja," jawabnya ketika ditanya wartawan apakah ada kemungkinan kebijakan tersebut tidak jadi diterapkan, dilansir dari CNBC International. Kebijakan pengenaan bea impor terhadap ribuan barang dari China itu dikeluarkan untuk menghukum tindakan Negeri Tirai Bambu yang diduga AS tidak adil dalam perdagangannya.


"Ini adalah bagian dari prosesnya. Maksud saya, saya akan menanggapi tindakan presiden berkaitan dengan isu tarif ini dengan serius," ujarnya. "...Ia [Trump] adalah seorang yang percaya pada perdagangan bebas. Ia mengatakan itu pada saya, ia mengatakannya kepada publik. Jadi, ia ingin menyelesaikan masalah ini dengan kerugian yang paling sedikit."

Akhir bulan lalu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan penerapan berbagai tarif tersebut dapat digunakan sebagai alat tawar untuk membawa rekan dagang AS ke meja perundingan.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pada hari Rabu mengatakan pemerintah mengharapkan China membuat perubahan dan berhenti menjalankan praktik dagang tak adil mereka. Jika Beijing tidak berubah, ia yakin Gedung Putih akan mengambil tindakan lanjutan terkait bea masuk tersebut.

Sanders juga menyatakan perlu beberapa bulan bagi bea impor tersebut untuk mulai diterapkan setelah adanya sebuah proses peninjauan publik.


Pemerintahan Trump pada hari Selasa mengumumkan daftar ribuan produk China yang akan dikenakan bea impor atas dugaan pencurian hak kekayaan intelektual. Kebijakan tersebut, yang memberi kesempatan diskusi bagi berbagai perusahaan, menargetkan impor produk-produk China senilai US$50 miliar (Rp 687,5 triliun) tiap tahunnya.

China kemudian mengumumkan bea impor untuk 106 produk AS, termasuk kedelai, mobil, dan whiski.
(prm) Next Article Kudlow: Tarif Dapat Diterapkan sebelum Negosiasi dengan China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular