Rencana AS Kenakan China Bea Impor Baru Masih Mengambang
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 November 2018 07:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Larry Kudlow, membantah laporan yang menyatakan Trump mungkin mengenakan bea impor tambahan terhadap berbagai produk dari China di tengah perang dagang yang makin panas.
"Tidak ada yang sudah diputuskan saat ini," kata Kudlow kepada CNBC International, Rabu (31/10/2018), jelang rencana pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela rapat G20 bulan ini.
Washington dan Beijing telah saling mengenakan bea masuk yang memicu kekhawatiran akan melambatnya perekonomian AS. Trump telah membawa isu mengenai kemungkinan pengenaan tarif impor lagi terhadap produk-produk China senilai US$267 miliar bila pembicaraan kedua pemimpin mengalami kebuntuan.
Kudlow hari Rabu mengatakan pembicaraan kebijakanlah dan bukan penentuan waktu yang seenaknya yang akan menentukan apakah Gedung Putih akan mengenakan bea masuk tambahan atau tidak.
Ia juga mengatakan tidak dapat menyebutkan permintaan spesifik Trump kepada China yang dapat membuat Negeri Paman Sam menurunkan tarif impornya. Namun, ia menggarisbawahi bahwa presiden telah berulang kali mendesak China untuk menyelesaikan isu pencurian hak kekayaan intelektual dan mencabut halangan impor dari AS.
"Mungkin saja hal yang positif bisa, saya bilang bisa, dihasilkan dari pembicaraan Presiden Trump-Presiden Xi. Mungkin saja," ujar Kudlow.
Ia mengatakan kedua pemimpin bisa saja bertemu bulan ini namun agenda khususnya belum ditentukan.
(prm) Next Article Kudlow: AS Inginkan Perundingan Dagang Serius dengan China
"Tidak ada yang sudah diputuskan saat ini," kata Kudlow kepada CNBC International, Rabu (31/10/2018), jelang rencana pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela rapat G20 bulan ini.
Washington dan Beijing telah saling mengenakan bea masuk yang memicu kekhawatiran akan melambatnya perekonomian AS. Trump telah membawa isu mengenai kemungkinan pengenaan tarif impor lagi terhadap produk-produk China senilai US$267 miliar bila pembicaraan kedua pemimpin mengalami kebuntuan.
Ia juga mengatakan tidak dapat menyebutkan permintaan spesifik Trump kepada China yang dapat membuat Negeri Paman Sam menurunkan tarif impornya. Namun, ia menggarisbawahi bahwa presiden telah berulang kali mendesak China untuk menyelesaikan isu pencurian hak kekayaan intelektual dan mencabut halangan impor dari AS.
"Mungkin saja hal yang positif bisa, saya bilang bisa, dihasilkan dari pembicaraan Presiden Trump-Presiden Xi. Mungkin saja," ujar Kudlow.
Ia mengatakan kedua pemimpin bisa saja bertemu bulan ini namun agenda khususnya belum ditentukan.
(prm) Next Article Kudlow: AS Inginkan Perundingan Dagang Serius dengan China
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular