
Internasional
Skandal Data, Beberapa Perusahaan Tarik Iklan dari Facebook
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
23 March 2018 18:56

David Kershaw yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif agen periklanan M&C Saatchi mengatakan para klien akan mulai mengerahkan tekanan ke jejaring sosial itu.
"Jangan salah, Facebook adalah prasarana yang luar biasa dari sudut pandang pengiklan karena keakuratan targetnya yang datang dari data. Namun, menurut saya perusahaan-perusahaan besar itu sekarang sangat gelisah untuk terkait dengan prasarana di mana data dilanggar, khususnya dalam konteks politik," kata Kershaw pada program Today di Radio 4 BBC pada hari Kamis (22/3/2018), dikutip oleh CNBC Internasional.
Facebook mendapat bagian besar dari anggaran periklanan dengan membukukan pendapatan iklan mencapai $39,9 miliar di tahun 2017, menurut laporan keuangan perusahaan. Jumlah itu membuatnya menjadi media sosial terbesar di dunia setelah Google.
Sementara beberapa pengiklan mungkin merasa khawatir pada penggunaan dat Facebook, yang lainnya mungkin tidak akan terlalu peduli, kata Analis, CEO dan Pendiri Altimeter Capital Management, Brad Gerstner yang berbicara kepada CNBC Internasional pada hari Rabu.
"Facebook bahkan belum menyentuh level itu. Ada begitu banyak dolar dari iklan yang akan mengalir ke kantong Facebook beberapa tahun mendatang."
Stephan Loerke, CEO Federasi Pengiklan Dunia (World Federation Advertisers) menyebut skandal data tersebut "mengejutkan".
"Gagasan bahwa data bisa dikumpulkan tanpa sepengetahuan atau persetujuan orang-orang itu sangat salah," katanya dalam sebuah surel ke CNBC. Ia menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik regulasi data yang akan diungkap di Eropa.
"Mereka akan memainkan peran utama dalam membangun kembali 'ekosistem' digital di mana orang-prang memutuskan dengan siapa ia membagikan datanya, kapan dan bagaimana," tambahnya.
Saat dimintai komentar, Juru Bicara memberi pernyataan ini.
"Para pengiklan mencari kami untuk bantu mengembangkan bisnisnya. Mereka tahu berapa pentingnya bagi orang-orang untuk mempercayai informasi di Facebook. Sebagian bisnis yang sudah kami ajak berbicara pekan ini puas dengan langkah-langkah yang sudah kami rencanakan untuk lebih baik melindungi data masyarakat. Mereka juga memiliki kepercayaan diri bahwa kami akan merespon tantangan-tangan ini sehingga pada akhirnya menjadi mitra dan perusahaan yang lebih baik." (roy/roy)
"Jangan salah, Facebook adalah prasarana yang luar biasa dari sudut pandang pengiklan karena keakuratan targetnya yang datang dari data. Namun, menurut saya perusahaan-perusahaan besar itu sekarang sangat gelisah untuk terkait dengan prasarana di mana data dilanggar, khususnya dalam konteks politik," kata Kershaw pada program Today di Radio 4 BBC pada hari Kamis (22/3/2018), dikutip oleh CNBC Internasional.
"Facebook bahkan belum menyentuh level itu. Ada begitu banyak dolar dari iklan yang akan mengalir ke kantong Facebook beberapa tahun mendatang."
Stephan Loerke, CEO Federasi Pengiklan Dunia (World Federation Advertisers) menyebut skandal data tersebut "mengejutkan".
"Gagasan bahwa data bisa dikumpulkan tanpa sepengetahuan atau persetujuan orang-orang itu sangat salah," katanya dalam sebuah surel ke CNBC. Ia menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik regulasi data yang akan diungkap di Eropa.
"Mereka akan memainkan peran utama dalam membangun kembali 'ekosistem' digital di mana orang-prang memutuskan dengan siapa ia membagikan datanya, kapan dan bagaimana," tambahnya.
Saat dimintai komentar, Juru Bicara memberi pernyataan ini.
"Para pengiklan mencari kami untuk bantu mengembangkan bisnisnya. Mereka tahu berapa pentingnya bagi orang-orang untuk mempercayai informasi di Facebook. Sebagian bisnis yang sudah kami ajak berbicara pekan ini puas dengan langkah-langkah yang sudah kami rencanakan untuk lebih baik melindungi data masyarakat. Mereka juga memiliki kepercayaan diri bahwa kami akan merespon tantangan-tangan ini sehingga pada akhirnya menjadi mitra dan perusahaan yang lebih baik." (roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular