Internasional

Data Bocor Bisa Lebih dari 87 Juta dan Tersimpan di Rusia?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 April 2018 20:11
Profesor yang mengakses data pengguna yang bocor bolak-balik Inggris-Rusia dan pada saat yang sama mengerjakan proyek pemerintah Rusia.
Foto: Getty Images/CNBC International
Jakarta, CNBC Indonesia - Kebocoran data pengguna facebook bisa lebih besar dari 87 juta pengguna dan data tersebut bisa saja disimpan di Rusia. Hal ini diungkapkan oleh pengungkap skandal Cambridge Analytica Christopher Wylie, Minggu (8/4/2018).

Wylie mengatakan Aleksandr Kogan, pembuat aplikasi kuis psikologis dan memanen puluhan juta data pengguna facebook, memiliki otoritas yang mengizinkan data disimpan di Rusia. Sebuah organisasi yang dijalankan Kogan, Global Science Research (GSR) berbagi data dengan lembaga analisis data politik kontroversial Cambridge Analityca tanpa izin.

[Gambas:Video CNBC]

"Saya pikir ada risiko asli bahwa data tersebut telah diakses oleh beberapa orang dan dapat disimpan di berbagai belahan belahan dunia, termasuk Rusia, mengingat profesor yang mengelola akses pengambilan data bolak-balik Inggris-Rusia dan pada saat yang bersamaan dia bekerja untuk proyek-proyek yang didanai Rusia untuk profil psikologis," ujar Wylie pada NBC dan dikutip dari CNBC International.

"Saya tidak dapat memberitahu Anda berapa banyak orang yang memiliki akses ke sana, itu pertanyaan yang lebih baik dijawab oleh Cambridge Analytica, tetapi saya dapat mengatakan banyak orang memiliki akses ke data tersebut," tambah Wylie.

Facebook dan Cambridge Analityca tidak merespon permintaan tanggapan ketika dihubungi CNBC International. CNBC juga menghubungi alamat email Kogan di Universitas Cambridge, namun tidak tersedia saat berita ini turun.

Wylie yakin jumlah pengguna facebook yang datanya diambil bisa lebih dari 87 juta. Laporan awal surat kabar Observer dan New York Times awalnya menyebutkan kebocoran data jumlahnya 50 juta pengguna. Cambridge Analytica menyatakan tidak memiliki lisensi lebih dari 30 juta pengguna facebook dari GSR.
(roy/roy) Next Article Skandal Data, Beberapa Perusahaan Tarik Iklan dari Facebook

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular