Internasional

Bahas Kebocoran Data, Zuckerberg Temui Anggota Parlemen AS

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 April 2018 12:14
Dalam rapat dengar pendapat dengan Parlemen AS diharapkan Zuckerberg akui kesalahan atas bocornya data pengguna dan mengambil tanggung jawab atas kasus ini.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Washington, CNBC Indonesia - CEO Facebook Inc, Mark Zuckerberg akan mengadakan pertemuan dengan beberapa anggota parlemen AS pada hari Senin (9/4/2018), sehari sebelum menghadiri dengar pendapat dengan anggota Kongres AS terkait masalah penyalahgunaan data pengguna facebook oleh sebuah lembaga konsultasi politik, kata dua asisten dari anggota kongres pada hari Minggu.

Pertemuan yang akan di adakan di Capitol Hill tersebut diperkirakan akan berlangsung sampai sore, dimana akan hadir beberapa anggota parlemen dari berbagai komite. Zuckerberg akan hadir sebagai saksi.

[Gambas:Video CNBC]

Esoknya pada hari Selasa (10/4/2018), Zuckerberg dijadwalkan untuk dengar pendapat gabungan dengan komite Senat Kehakiman dan Perdagangan AS, dan pada hari Rabu (11/4/2018) dengan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.

Belakangan ini Facebook ramai diperbincangkan setelah menyebarnya berita mengenai penyalahgunaan sekitar 87 juta data penggunanya, yang kebanyakan adalah warga AS, diduga disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, yang membantu kampanye presiden AS Donald Trump pada pemilu tahun 2016 lalu.

Seorang juru bicara Facebook pada hari Minggu mengatakan perusahaan akan mengeluarkan pemberitahuan kepada pengguna mana saja yang akunnya disalahgunakan mulai hari Senin.

Seorang sumber mengatakan Zuckerberg dalam memberikan kesaksiannya diharapkan untuk menyadari pentingnya mengambil tanggung jawab dan mengakui kegagalan tersebut untuk memahami ada banyak sekali orang yang dirugikan akibat hal tersebut.

Dalam conference call dengan wartawan Jumat lalu, Zuckerberg mengaku bersalah atas kejadian yang telah menarik kecaman dari pengguna dan pengiklan di akunnya, serta dari beberapa anggota parlemen. Namun, ia mengatakan akan terus menjabat sebagai pimpinan perusahaan.

Dilansir dari Reuters, Facebook menyatakan mendukung undang-undang yang di usulkan, yang meminta situs-situs media sosial untuk memberitahukan identitas dari para pengguna yang melihat iklan kampanye politik online tersebut dan setuju membuat proses verifikasi baru untuk pengguna akunnya.

Zuckerberg mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mencegah permasalahan sejenis terjadi lagi.

Ia juga mengatakan seharusnya perusahaannya melakukan lebih banyak audit dan pengawasan terhadap pengembang aplikasi pihak ketiga, seperti yang dipekerjakan oleh Cambridge Analytica pada tahun 2014 lalu.
(roy/roy) Next Article Skandal Data, Beberapa Perusahaan Tarik Iklan dari Facebook

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular