Internasional

Rekan Dagang Kecam Penerapan Bea Impor Baja AS

Ester Christine Natalia & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 March 2018 12:12
Uni Eropa (UE), Prancis, dan China mengeluarkan tanggapan atas penerapan bea impor baja AS.
Foto: Ist/CNBC
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya secara resmi mengeluarkan aturan pengenaan bea masuk untuk impor baja dan aluminium hari Kamis (9/3/2018).

Beberapa mitra dagang utama AS langsung menanggapi kebijakan protektif yang disebut-sebut dapat mengancam perdagangan global itu.


Komisaris Perdagangan Uni Eropa (UE) Cecilia Malmstrom mengatakan pada hari Kamis (8/3/2018), bahwa Uni Eropa (UE) adalah sekutu AS dan harus dikecualikan dari penerapan bea impor logam AS.

"UE adalah sekutu yang dekat dengan AS, dan kami terus memandang UE seharusnya dikecualikan dari langkah-langkah ini," kata Malmstrom lewat sebuah cuitan di Twitter yang dikutip oleh CNBC International.

"Saya akan mencari kejelasan dari isu ini beberapa hari ke depan. Saya menunggu untuk bertemu dengan USTR [Perwakilan Perdagangan AS Robert] Lighthizer di Brussels pada hari Sabtu [10/3/2018] untuk berdiskusi," tambahnya.

Lighthizer, yang ditugaskan untuk menangani negosiasi dengan negara-negara yang meminta pengecualian, dijadwalkan bertemu Malmstrom dan Menteri Perdagangan Jepang Hiroshige Seko di Brussels, Belgia, hari Sabtu untuk mendiskusikan kelebihan kapasitas baja.

Prancis dan rekan-rekannya di UE akan mempelajari dampak penerapan bea impor itu dan mencari cara bagaimana menanggapinya, kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, Reuters melaporkan.

"Hanya ada para pihak yang kalah dalam sebuah perang dagang," cuit Le Maire di akun Twitter-nya. Ia juga menyesalkan keputusan AS itu.

"Bersama dengan rekan-rekan kami di UE, kami akan mengkaji konsekuensi terhadap industri kami dan menyepakati respons yang tepat," tambahnya.

China juga mengecam kebijakan AS itu dan menyebut aturan tersebut akan merusak lingkungan perdagangan internasional.

Tindakan AS yang secara sewenang-wenang menggunakan keamanan nasional sebagai alasan penerapan kebijakan itu akan berujung pada "serangan serius terhadap tatanan normal perdagangan internasional", demikian pernyataan Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan di situsnya hari Jumat (9/3/2018), sebagaimana dikutip dari AFP.

Kementerian menambahkan China dengan tegas menolak kebijakan tersebut.

Trump menandatangani keputusan penerapan bea impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium pada hari Kamis, tetapi memberi pengecualian untuk Kanada dan Meksiko. Pemerintah AS juga terbuka untuk memberi pengecualian bagi negara-negara lain.


Seorang pejabat senior AS mengatakan negara-negara selain Kanada dan Meksiko bisa mengajak Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer berunding dan mencari "jalan alternatif" untuk menyelamatkan negara-negaranya dari penetapan tarif ekspor tinggi untuk baja dan aluminium ke AS.

Industri-industri pengonsumsi baja dan aluminium di AS mengkritik tajam penerapan tarif itu karena membebani mereka dengan biaya yang lebih tinggi.

"AS akan menjadi sebuah wilayah dengan harga baja tinggi yang akan menyebabkan konsumen kami membeli produk-produk yang sejenis dengan produksi kami dari kompetitor di luar negeri dan mengimpornya ke AS tanpa dikenakan bea impor," ujar Asosiasi Precision Metalforming dan National Tooling and Machining dalam pernyataan bersama mereka.
(prm/prm) Next Article Uni Eropa Menentang Rencana Pengenaan Bea Impor Baja AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular