Begini Hitungan Jonan Soal Harga Divestasi Freeport

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
26 January 2018 01:07
Menteri Jonan memperkirakan butuh sekitar US$ 3,2 miliar untuk divestasi saham Freeport
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
  • Pemerintah menghitung kasar dana yang perlu disiapkan untuk divestasi saham PT Freeport Indonesia adalah sebesar US$ 3,2 miliar, angka ini untuk membeli 40% saham Freeport Indonesia
  • Morgan Stanley ditunjuk untuk melakukan penghitungan valuasi saham PT Freeport Indonesia 
Jakarta, CNBC Indonesia– Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan perhitungan dana yang diperlukan pemerintah untuk membeli saham divestasi PT freeport Indonesia. Hitungan ini berdasarkan perkiraan nilai saham induk usaha PT Freeport Indonesia yang ada di Amerika.

Menurut Jonan, nilai total kapitaliasi pasar atau market cap Freeport-McMoRan Inc di New York Stock Exchange (NYSE:FCX) adalah sekitar US$ 20 miliar. “Freeport Indonesia mungkin 40%, jadi value-nya kalau dihitung sekitar US$ 8 miliar,” sebut Jonan di Gedung DPR RI, Kamis malam (28/1/2018).


Dengan perkiraan total saham PT Freeport Indonesia itu mencapai US$ 8 miliar, pemerintah mengincar sebanyak 40% saham PT Freeport Indonesia sehingga didapat hitungan perkiraan dana yang dibutuhkan adalah sebanyak US$ 3,2 miliar. Tetapi ini semua masih hitungan kasar, sebab Jonan ingin harga yang nanti ditawarkan ke pemerintah bisa lebih kompetitif dari asumsi tadi. “Targetnya Juni selesai,” ujar Jonan.

Saat ini pemerintah memiliki 9,36% saham di PT Freeport hasil dari proses divestasi tahun 1967. Untuk mencapai target divestasi 51%, salah satu strategi pemerintah adalah dengan membeli hak partisipasi Rio Tinto di Tambang Grassberg PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.



Tambang Grassberg adalah tambang andalan Freeport Indonesia untuk memproduksi emas dan perak selama ini. Baru belakangan diketahui bahwa untuk mengembangkan tambang ini Freeport Indonesia menggandeng Rio Tinto, sehingga Rio Tinto memiliki hak partisipasi 40% di tambang tersebut.

Freeport Indonesia ternyata membuat perjanjian dengan Rio Tinto, bahwa hak partisipasinya yang sebesar 40% itu bisa dikonversi jadi saham pada tahun 2021, bertepatan dengan berakhirnya kontrak PT Freeport Indonesia dengan pemerintah Indonesia.

Nah, daripada membeli saham PT Freeport Indonesia secara langsung, pemerintah menilai ada baiknya mengambilalih hak partisipasi Rio Tinto di Tambang Grassberg terlebih dulu karena harganya diprediksi lebih murah. Ini sesuai dengan penjelasan Jonan, “Namun dalam diskusi kami dengan Freeport-McMoran, kami akan ambil ini (PI) dan bisa langsung dikonversi jadi saham. Kalau dapatnya tahun ini atau bulan depan, kita bisa langsung konversi jadi saham 40%,” jelas Jonan.

Supaya dapat hitungan yang lebih kompetitif atau wajar, pemerintah juga memutuskan untuk melibatkan institusi independen yang terpercaya, yakni Morgan Stanley. Bersama dengan pemerintah, Morgan Stanley bakal menghitung valuasi harga saham PT Freeport Indonesia.
(hps) Next Article Terungkap, Ini 3 Program Inalum Usai Sukses Rebut Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular