ESDM Menjawab 'Lagu Lama' Sudirman Said Soal Freeport
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 February 2019 21:32

Jakarta, CNBC Indonesia- Sudah rampung divestasi 51%, tapi isu soal proses negosiasi PT Freeport Indonesia masih hangat dibicarakan.
Bermula dari pernyataan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, siang ini (20/2/2019).
Sudirman menjawab soal kabar dirinya di balik isu perpanjangan izin PT Freeport Indonesia pada 2015 lalu, ketika dia masih aktif menjabat. "Surat 7 Oktober 2015. Jadi surat itu seolah-olah saya yang memberikan perpanjangan izin, itu persepsi publik," kata Sudirman dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Lalu, ia mengatakan bahwa ada proses yang tidak diketahui publik terkait surat tersebut di antaranya adalah kehadiran mantan Bos Freeport McMoran Inc James R Moffet, dan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pun menjawab lagu lama dan pembelaan Sudirman Said tersebut.
Jonan memaparkan, sejak ia dilantik pada 14 Oktober 2016, saat itu bos Freeport McMoran sudah diganti. "Waktu saya itu sudah Adkerson (Richard Adkerson), bukan Moffet saya tidak kenal Moffet," kata Jonan dalam konferensi pers di ESDM, Rabu (20/2/2019).
Sewaktu ia menjabat sebagai menteri, Jokowi sebagai presiden pun hanya memberi 4 instruksi yakni; stabilitas investasi, divestasi, kelangsungan operasi setelah 2021, dan smelter. "Akhirnya kami tim menteri negosiasi dan hasilnya kaya sekarang," kata dia.
Ia memaparkan selama 2 tahun itu Presiden Jokowi tidak pernah ada agenda terima khusus Richard Adkerson, berunding berdua, lalu hasil perundingannya diperintahkan ke menteri. "Tidak pernah seperti itu."
Untuk periode sebelumnya, Jonan menegaskan memang ada perjanjian-perjanjian tapi saat itu dia belum menjabat. "Kami udah bilang tidak mau, pokoknya 51% tidak mau nunggu 2021 dan penerimaan negara lebih besar," tegasnya.
Saksikan video soal akuisisi Freeport di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Habis Divestasi, Laba Freeport Bakal Anjlok di 2019
Bermula dari pernyataan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, siang ini (20/2/2019).
Lalu, ia mengatakan bahwa ada proses yang tidak diketahui publik terkait surat tersebut di antaranya adalah kehadiran mantan Bos Freeport McMoran Inc James R Moffet, dan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pun menjawab lagu lama dan pembelaan Sudirman Said tersebut.
Jonan memaparkan, sejak ia dilantik pada 14 Oktober 2016, saat itu bos Freeport McMoran sudah diganti. "Waktu saya itu sudah Adkerson (Richard Adkerson), bukan Moffet saya tidak kenal Moffet," kata Jonan dalam konferensi pers di ESDM, Rabu (20/2/2019).
Sewaktu ia menjabat sebagai menteri, Jokowi sebagai presiden pun hanya memberi 4 instruksi yakni; stabilitas investasi, divestasi, kelangsungan operasi setelah 2021, dan smelter. "Akhirnya kami tim menteri negosiasi dan hasilnya kaya sekarang," kata dia.
Ia memaparkan selama 2 tahun itu Presiden Jokowi tidak pernah ada agenda terima khusus Richard Adkerson, berunding berdua, lalu hasil perundingannya diperintahkan ke menteri. "Tidak pernah seperti itu."
Untuk periode sebelumnya, Jonan menegaskan memang ada perjanjian-perjanjian tapi saat itu dia belum menjabat. "Kami udah bilang tidak mau, pokoknya 51% tidak mau nunggu 2021 dan penerimaan negara lebih besar," tegasnya.
Saksikan video soal akuisisi Freeport di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Habis Divestasi, Laba Freeport Bakal Anjlok di 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular