Pembentukan Holding Migas untuk Tolong PGN

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
25 January 2018 10:38
Pembentukan holding berangkat dari kekhawatiran pemerintah terhadap kinerja PGN selama beberapa tahun terakhir
Foto: Ist
  • Kinerja PGN dinilai menurun selama beberapa tahun terakhir, tidak hanya karena regulasi tapi juga karena kondisi aset-aset yang diutilisasi 
  • Laba bersih PGN terus terun sejak 2012 


Jakarta, CNBC Indonesia- Hari ini PT PGN (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk meminta persetujuan soal pengambilalihan saham perusahaan oleh PT Pertamina (Persero). Masuknya PGN ke Pertamina ini dinilai bisa membantu kinerja perusahaan ke depan.

"Holding ini langkah untuk membantu portofolio PGN, dengan masuk ke Pertamina dia (PGN) bisa lebih sehat," ujar salah satu komisaris PGN Mohamad Ikhsan, Kamis (25/1/2018).



Ikhsan memaparkan pembentukan holding ini memang berangkat dari kekhawatiran pemerintah atas performa PGN selama beberapa tahun terakhir. Dulu, kata Ikhsan, memang PGN bisa mengambil keuntungan berlebih saat menjalankan usahanya karena tidak ada aturan yang mengatur. Tetapi aturan soal gas semakin ke sini semakin ketat, terutama dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 58 Tahun 2017 yang membatasi imbal balik untuk transporting gas di 11% dan margin trader di 7%.

Semakin ketatnya regulasi ditambah dengan kondisi aset-aset, di mana aset utama PGN yakni pipa South Sumatra West Java (SSWJ) yang sepanjang 450 km itu semakin menua dan terus diutilisasi, dinilai membuat kinerja PGN turun. "Jadi selain regulasi ini ada long term going concern."

Pembentukan holding juga akan menyatukan Pertagas, anak usaha Pertamina, ke PGN. Jika selama ini mereka berkompetisi, akan diperbaiki agar tidak ada lagi tumpang tindih pipa atau proyek pipa. "Ini titik balik supaya makin terkonsolidasi, dan kerjanya fokus untuk distribusi gas. Ini mendorong PGN to perform at its best effort and capacity."



Mengutip laporan keuangan PGN, laba bersih persero memang terus menurun sejak 2012. Dari semula bisa mencapai US$ 890 juta di 2012, hingga kuartal III 2017 hanya mampu mencetak laba bersih US$ 97,9 juta.
(gus/gus) Next Article Holding Migas Dibentuk, PGN-Pertamina Kini Satu Biduk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular