
Akuisisi Pertagas Molor ke Akhir Tahun, Ini Sebabnya
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 November 2018 18:23

Jakarta, CNBC Indonesia- Proses akuisisi Pertagas oleh PT PGN Tbk (PGAS) ditargetkan rampung di akhir tahun ini. Targetnya memang mundur dari yang semula dijadwalkan September 2018.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menyebutkan, penyebab mundurnya penyelesaian akusisi ini bukan karena adanya hambatan, melainkan lebih kepada adanya proses-proses tertentu, misalnya proses yang mengharuskan adanya kajian tuntas (due diligence) dan audit laporan keuangan Pertagas per September 2018.
Selain itu, perusahaan juga harus melakukan valuasi kembali karena adanya penambahan empat anak usaha Pertagas yang menjadi diikutsertakan dalam akusisi tersebut. Sebagai informasi, tadinya hanya Pertagas dan anak usahanya Pertagas Niaga saja yang akan awalnya mau diambil PGN.
"Prosesnya masih jalan, masih on schedule. Ini finalisasi akusisi empat usaha Pertagas lainnya, jadi tanda tangan jual belinya itu di akhir tahun ini," ungkap Heru.
Adapun, diakuisisinya empat anak usaha Pertagas tersebut menurut Heru sesuai dengan strategi awal, bahwa akan ada subholding gas, sehingga seluruh aktivitas value chain gas-nya akan masuk ke subholding gas.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso. Ia menuturkan, saat ini memang betul prosesnya sedang dalam due diligence dan valuasi, dan akan selesai Desember 2018.
Dalam pemberitaan sebelumnya, penyelesaian akusisi Pertagas mundur dari target. Mengacu pada CSPA, pembayaran pertama akusisi Pertagas yang semestinya maksimal pada 29 September, namun kemudian mundur menjadi November 2018, dan kini kembali tertunda hingga akhir Desember 2018.
Gigih menyebutkan, hal ini disebabkan masih diperlukannya proses administrasi dalam pembayaran akusisi tersebut.
"Akuisisi masih berjalan. Paling lambat November, kami closing, terus bayar. Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing," ujar Gigih, di Jakarta, Selasa (16/10/2018).
(gus) Next Article Pertagas Bukukan Laba Rp 2,1 T di 2018
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan menyebutkan, penyebab mundurnya penyelesaian akusisi ini bukan karena adanya hambatan, melainkan lebih kepada adanya proses-proses tertentu, misalnya proses yang mengharuskan adanya kajian tuntas (due diligence) dan audit laporan keuangan Pertagas per September 2018.
"Prosesnya masih jalan, masih on schedule. Ini finalisasi akusisi empat usaha Pertagas lainnya, jadi tanda tangan jual belinya itu di akhir tahun ini," ungkap Heru.
Adapun, diakuisisinya empat anak usaha Pertagas tersebut menurut Heru sesuai dengan strategi awal, bahwa akan ada subholding gas, sehingga seluruh aktivitas value chain gas-nya akan masuk ke subholding gas.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Direktur Utama PGN Gigih Prakoso. Ia menuturkan, saat ini memang betul prosesnya sedang dalam due diligence dan valuasi, dan akan selesai Desember 2018.
Dalam pemberitaan sebelumnya, penyelesaian akusisi Pertagas mundur dari target. Mengacu pada CSPA, pembayaran pertama akusisi Pertagas yang semestinya maksimal pada 29 September, namun kemudian mundur menjadi November 2018, dan kini kembali tertunda hingga akhir Desember 2018.
Gigih menyebutkan, hal ini disebabkan masih diperlukannya proses administrasi dalam pembayaran akusisi tersebut.
"Akuisisi masih berjalan. Paling lambat November, kami closing, terus bayar. Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing," ujar Gigih, di Jakarta, Selasa (16/10/2018).
(gus) Next Article Pertagas Bukukan Laba Rp 2,1 T di 2018
Most Popular