Jadi Sub Holding Migas, Laba PGN Naik 123% Jadi Rp 3,2 T

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
12 November 2018 11:38
Laba bersih PGN dalam sembilan bulan pertama 2018 tumbuh 122,79%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah disemat menjadi perusahaan sub holding migas kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melesat. Laba bersih PGN dalam sembilan bulan pertama 2018 tumbuh 122,79%.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGN meraup laba bersih US$ 218,14 juta atau setara Rp 3,21 triliun, dari US$ 97,91 juta pada periode yang sama tahuh lalu.

Pendapatan perseroan pada periode yang sama tercatat naik 12,94% menjadi US$ 2,44 miliar dari US$ 2,16 miliar perolehan pendapatan tahun lalu. Sementara, beban pokok pendapatan hanya naik 10% menjadi US$1,76 miliar dari US$1,6 miliar.

Kinerja keuangan PGN juga terbantu hilangnya penurunan nilai properti minyak dan gas bersih yang pada sembilan bulan tahun lalu mencapai US$16,72 juta. Begitu juga beban administrasi dan umum yang turun dari US$141,98 juta menjadi US$136,88 juta.

Sementara itu, rencana penyelesaian akuisisi Pertagas oleh PGN hingga saat ini masih belum tuntas. Pekan lalu, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro mengatakan, proses akuisisi memang masih dilakukan. Untuk Pertagas, saat ini sedang dalam proses room, atau pemrosesan data-data perusahaa, dan penyiapan dokumen laporan keuangan yang sudah diaudit.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PGN Tbk (PGAS) Gigih Prakoso mengatakan, penyelesaian akusisi Pertagas memang mundur dari target, yang semestinya September 2018. Hal ini disebabkan masih diperlukannya proses administrasi dalam pembayaran akusisi tersebut.

Namun, ia memastikan, proses akusisi akan selesai November 2018.  "Akuisisi masih berjalan. Paling lambat November, kami closing, terus bayar. Sekarang prosesnya melengkapi semua dokumen-dokumen yang dipersyaratkan untuk closing," ujar Gigih kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Lebih lanjut, Gigih mengatakan, salah satu dokumen yang disyaratkan tersebut yakni berasal dari pihak Pertamina terkait kesiapan dan persetujuan RUPS. Gigih menyanggah, bukan berarti Pertamina belum siap dalam akuisisi hanya saja sedang melakukan proses.

"Sekarang kami lagi minta approval dari pemegang saham, kalau sudah dapat persetujuan tinggal melakukan pembayaran. Cara pembayaran tetap dilakukan dalam dua tahap," pungkas Gigih.
Hari ini, harga saham PGAS tercatat menguat 1,42% ke level Rp 2.160/saham.

(hps/gus) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular