Laba Meroket 123%, Kapan PGN Tuntaskan Akuisisi Pertagas?

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
12 November 2018 12:53
PGN bakal tuntaskan akuisis Pertagas pada November ini
Foto: Dirut PGN Gigih Prakoso (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatat kinerja cemerlang untuk kinerja hingga kuartal III tahun ini. Berdasar laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, laba bersih PGN dalam sembilan bulan ini meroket 122,79%.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), PGN meraup laba bersih US$ 218,14 juta atau setara Rp 3,21 triliun, dari US$ 97,91 juta pada periode yang sama tahuh lalu.

Pendapatan perseroan pada periode yang sama tercatat naik 12,94% menjadi US$ 2,44 miliar dari US$ 2,16 miliar perolehan pendapatan tahun lalu. Sementara, beban pokok pendapatan hanya naik 10% menjadi US$1,76 miliar dari US$1,6 miliar.


Dengan pendapatan dan laba yang tinggi, bagaimana nasib akuisisi Pertagas yang dokumen integrasinya sudah diteken sejak Juni lalu?

PGN meneken perjanjian jual beli saham bersyarat (CSPA) untuk akuisisi Pertagas pada 29 Juni 2018. Sesuai dengan ketentuan CSPA, transaksi semestinya paling lambat dilunasi dalam kurun waktu 90 hari, artinya maksimal selesai pada September 2018.

Integrasi Pertagas ke PGN ini sendiri masih dalam kerangka holding migas, sebagaimana ditetapkan dalam PP 06 Tahun 2018. Menindaklanjuti pembentukan induk usahanya, yakni Holding Migas yang resmi berdiri pada 11 April 2018 dengan PT Pertamina (Persero) sebagai induknya.

Terkait kelanjutan akuisisi Pertagas ini, Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso menargetkan untuk dituntaskan pada bulan ini. "Rencananya akhir November ini," ujar Gigih kepada CNBC Indonesia, Senin (12/11/2018).

Nilai transaksi akuisisi ini mencapai Rp 16,6 triliun. PGN berencana membayar nilai transaksi ini dengan mengusahakan pendanaan dari internal dan eksternal. "Pembayaran awal pakai internal, tahap awal 50%," lanjutnya.

Molornya proses akusisi sempat djelaskan oleh Gigih beberapa waktu lalu karena adanya penyesuaian proses administrasi.

alah satu dokumen yang disyaratkan tersebut yakni berasal dari pihak Pertamina terkait kesiapan dan persetujuan RUPS. Gigih menyanggah, bukan berarti Pertamina belum siap dalam akuisisi hanya saja sedang melakukan proses.

"Sekarang kami lagi minta approval dari pemegang saham, kalau sudah dapat persetujuan tinggal melakukan pembayaran. Cara pembayaran tetap dilakukan dalam dua tahap," pungkas Gigih.

Sedangkan, setelah mengakuisisi anak usaha Pertamina di sektor gas, Pertagas, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, perusahaan membuka kemungkinan adanya rencana untuk mengakuisisi empat anak usaha Pertagas lainnya. 

"Opsi itu terbuka. Kami masih menunggu instruksi dari Pertamina dan pemerintah," ujar Rachmat kepada media ketika dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Lebih lanjut, Rachmat menjelaskan, apabila rencana tersebut dilakukan, maka prosesnya akan terpisah dengan valuasi tahap satu, yakni akusisi Pertagas. Aksi ini akan termasuk dalam valuasi tahap kedua.

Lalu, apa yang dimaksud dengan valuasi tahap kedua?

Rachmat menjelaskan, selain Pertagas Niaga, masih ada empat anak usaha lagi, yakni PT Perta-Samtan Gas, PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, dan PT Pertagas Kalimantan Gas. Melalui holding BUMN migas, katanya, semua lini bisnis gas akan diserahkan ke PGN.

Jika keempat anak usaha ini akan diambil alih PGN, maka ini akan menjadi valuasi tahap kedua. Perusahaan akan melakukan pengecekan, dan penilaian potensi ke depannya jika keempat anak usaha tersebut diakuisisi, sebab, kata Rachmat, yang perlu diantisipasi adalah bagaimana mengembangkan keempat perusahaan tersebut.
(gus/hps) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular