
PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada tahun ini berencana membangun sebanyak 50 ribu jaringan gas bumi (jargas) yang melayani segmen rumah tangga atau mandiri. Sedangkan, sebanyak sekitar 130.776 sambungan rumah (SR) sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Rencana ini mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Direktur Utama PGN, Suko Hartono. Program pengembangan ini merupakan salah satu dari 7 program strategis subholding gas yang dilakukan PGN.
"Program Jargas ini melayani rumah tangga. Model bisnisnya dibiayai APBN dan mandiri. PGN memulai 50 ribu sebagai model, targetnya akselerasi sampai 500 ribu," kata Suko, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (27/1/2021).
Menurut Suko, ke depannya diharapkan akan ada skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mempercepat realisasi 500 ribu sambungan rumah jargas PGN. Sedangkan tahun depan, perseroan tidak muluk-muluk, setidaknya bertambah menjadi 1,2 juta jargas rumah tangga.
"Dan terus sampai di 2024 sehingga target 4,1 juta empat tahun ke depan bisa dipenuhi," beber Suko.
Mengacu paparan yang disampaikan PGN, saat ini program jargas sudah tersebar di 17 provinsi, 60 kota dan kabupaten. Dengan perincian, jumlah pelanggan aktif dengan investasi PGN sebanyak 114.631 SRT, sedangkan dari penugasan pemerintah melalui APBN sebanyak 307.522 SRT.
Pasokan gas tersebut disokong dari 12 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan harga rata-rata beli tertimbang Rp 2.349/m3 dan harga jualnya di Rp 4.196/m3. Adapun, pemakaian gas rata-rata di rumah tangga kurang lebih 15 m3 secara nasional.
Selain mengembangkan Jargas, untuk program strategis 2021-2026, PGN juga akan mendukung industri khusus, yakni dengan menyediakan harga gas sebesar US$ 6 per Mmbtu untuk 7 sektor industri tertentu sesuai Kepmen 89/2020, antara lain industri pupuk, industri petrokimia, industri oleochemical, industri baja, industri keramik, industri kaca, dan industri sarung tangan karet.
Berikutnya, PGN juga akan melaksanakan program gasifikasi untuk sektor listrik nasional, penyediaan gas bumi untuk sektor industri umum dan ritel. "Kami melakukan ekspansi industri umum melayani pipa dan non pipa," ujarnya.
Setelah itu, PGN juga membantu program maritim dengan mengonversi alat transportasi laut menjadi bahan bakar LNG, mengonversi transportasi darat menjadi bahan bakar gas dan LNG. Sedangkan, yang terakhir adalah dengan dengan masuk ke desa-desa melalui pemanfaatan pellet sebagai sumber alternatif energi untuk masyarakat yang berlokasi di luar jangkauan infrastruktur pipa dan non pipa PGN.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGN Raih Penghargaan Laporan Keberlanjutan Tahun 2019 Terbaik