
Berikut Prospek Kesepakatan Dagang Asia Tenggara versi Octa Broker

Malaysia
Malaysia menghadapi bea sebesar 24% atas ekspornya ke AS. Namun, Tengku Zafrul Aziz, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, baru-baru ini mengatakan bahwa ia 'optimis' mengenai kesepakatan dagang dengan AS dalam periode 90 hari. Ia berkunjung ke AS pada akhir April lalu dan berkomitmen penuh untuk menyelesaikan perbedaan tersebut. 'Semua jalur komunikasi tetap terbuka dan kami akan terus berusaha mencapai solusi damai untuk masalah tarif timbal balik ini', kata Tengku Zafrul Aziz.
"Sepertinya pasar Forex memiliki optimisme yang sama dengan menteri perdagangan tersebut. Ringgit Malaysia belakangan ini menguat. USDMYR berpotensi turun ke bawah 4,240 jika kesepakatan dagang tercapai," jelas Kar Yong Ang.
Menurut Bank Dunia, Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar ketiga Malaysia dengan pangsa setidaknya 11% dan lebih dari $40 miliar dalam pengiriman.
(bul/bul)